www.nuansametro.co.id - Karawang
Salah satu edukasi terhadap kesehatan anak sekaligus memantau jajanan anak yang di jual di lingkungan sekolah, Muspika Rengasdengklok yang terdiri dari Camat Rengasdengklok Dede Tasria S.Sos, Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suherman, Danramil yang di wakili oleh anggota dari Koramil.
Kemudian hadir juga dari tim kesehatan dari Puskesmas di dampingi Korwilcambidik, H. Rusta, S.Pd serta Kepala Desa Dukuh Karya yang di wakili oleh Sekdes, mendatangi SDN Dukuh Karya III, Desa Dukuh Karya Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat, Jumat (20/1).
Camat Rengasdengklok, Dede Tasria saat di wawancara jurnalis nuansametro.co.id mengatakan, pihaknya dari Muspika bersama perwakilan dari Puskesmas, sengaja ke SDN Dukuh Karya III, selain mengedukasi tentang kesehatan anak juga memantau jajanan anak yang di jual pedagang di lingkungan sekolah.
"Seperti di ketahui jajanan anak ini viral dengan adanya cibul kemudian ada zat pewarna untuk kain, kami datang kesini mengedukasi anak anak sekolah bersama pedagang yang ada di lingkungan sekolah, Alhamdulillah setelah kita periksa tidak ditemukannya zat zat yang berbahaya," Ungkapnya.
Dikatakan Camat, kegiatan ini sudah di mulai dari tanggal enam belas, dan kita sesuaikan dengan kegiatan anak anak, kalau sekolah siang pihaknya akan datang siang.
"Program ini berlanjut karena kami sudah berkordinasi dengan dengan Puskesmas dan sudah terjadwal," terangnya.
Camat berharap, anak-anak sehat, kalau sehat artinya mereka bisa belajar dengan baik, cerdas, sesuai dengan harapan para orang tuanya.
"Pesan kami kepada para Kepala Sekolah dan para Guru untuk tetap menjaga dan menghimbau kepada anak didiknya untuk menjaga kesehatan serta disiplin belajar, demikian pula buat para pedagang jualan jajanannya harus sehat jangan sampai terjadi apa apa terhadap anak anak," harapnya.
Sementara Korwilcambidik Rengasdengklok Rusta Anzela mengatakan, hari ini dari Muspika bersama dari Puskesmas datang ke sekolah ini. Pertama dari puskesmas melakukan pemeriksaan rutin gigi kepada anak anak kelas satu, kemudian di lanjutkan dengan memantau jajanan anak yang di jual pedagang dilingkungan sekolah. Hasilnya tidak ditemukannya zat yang berbahaya dalam jajanan anak.
"Kami memohon untuk para pedagang saat berjualan ikuti aturan, tidak masuk ke halaman sekolah, artinya di luar pagar atau batas sekolah," jelas Rusta.
• Azis