= Kepsek SDN Bojong Cideres 1, Dedi Sunardi, S.Pd : "Sekolah Daring Antara Tantangan dan Peluang" - Nuansa Metro

Kepsek SDN Bojong Cideres 1, Dedi Sunardi, S.Pd : "Sekolah Daring Antara Tantangan dan Peluang"


Foto : Kepala Sekolah SDN Bojong Cideres 1, Dedi Sunardi S.Pd, 

www.nuansametro.co.id - Majalengka
Sekolah daring merupakan istilah yang dipakai untuk sistem pembelajaran jarak jauh atau sistem pembelajaran online yang ditetapkan pemerintah semenjak pandemi covid-19 melanda negeri kita. Pada periode tahun ajaran dua tahun terakhir, sekolah daring masih menjadi trend di dalam sistem pendidikan Indonesia hingga sekarang.

Kepala Sekolah SDN Bojong Cideres 1, Dedi Sunardi S.Pd, mengungkapkan bahwa kebijakan ini tentunya bukan tanpa alasan. Tentunya hal ini agar lembaga pendidikan terhindar dari kluster baru penyebaran virus yang mematikan ini.

"Merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan covid-19 pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)," ungkapnya kepada wartawan Nuansametro.co.id. Rabu, (11/05/2022).

Dijelaskan, sistem sekolah daring menjadi terobosan baru sistem pendidikan Indonesia, di masa-masa darurat seperti pandemi covid-19 ini. Hal ini dilakukan agar siswa tidak menjadikan pandemi covid-19 sebagai kesempatan untuk berlibur.

"Sekolah daring menjadi suatu fenomena baru bagi seluruh. Sekolah daring ini memang menjadi peluang bagi peserta didik untuk kreatif dan inovasi selama proses pembelajaran berlangsung," ujarnya.

Selain itu Dedi menjelaskan, saat sekolah daring digelar, banyak realitas baru yang dihadapkan kepada siswa di mana pun, baik itu realitas baru yang dialami para guru, maupun para peserta didik. Wabah covid-19 ini dapat dikatakan sebagai revolusi mendadak bagi seluruh sistem pendidikan.

"Hari demi hari timbul berbagai realitas baru yang menantang para guru dan juga peserta didik untuk berani menghadapinya dengan bijaksana. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan sistem online atau daring menjadikan materi pelajaran dapat tercapai dengan lebih mudah dan lebih luas oleh peserta didik," jelasnya.

Hal tersebut memudahkan pendidik maupun peserta didik untuk tetap mengajar dan belajar, meskipun sedang melakukan sosial jarak yang sesuai dengan anjuran dari pemerintah.

Menurutnya, akan tetapi, pengalihan kegiatan belajar-mengajar secara daring mendatangkan kendala tersendiri, baik bagi pendidik maupun peserta didik, mulai dari bahan ajar hingga media pembelajaran yang digunakan.

Pendidik dituntut agar proses pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan peserta didik  tidak sedikit yang terbatas pada tersedianya sarana pendidikan daring.

Fenomena sekolah daring juga melahirkan tantangan dan peluang yang cukup besar bagi sistem pendidikan saat ini, terutama bagi para pendidik dan siswa itu sendiri. 

Tantangan yang dihadapi tentunya selalu berkaitan dengan sarana dan prasarana yang menunjang berlangsungnya sistem pembelajaran daring itu sendiri.

Dedi menambahkan, bagi para pendidik dan siswa, mereka harus berusaha untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini, agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tak sedikit pula, fenomena sekolah daring membuat siswa merasa shock 
dan stres, karena ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban antara apa yang mereka berikan kepada lembaga pendidikan dengan apa yang mereka terima.

"Pemicu yang membuat kebanyakan siswa menjadi stres dan tertekan dalam mengikuti sekolah daring adalah kondisi kurang paham terhadap materi yang disampaikan guru, banyaknya tugas yang diberikan, serta manajemen waktu yang kurang baik," tuturnya.

Sementara, peluang yang didapatkan dari fenomena sekolah daring adalah semua lapisan mulai dari guru, siswa maupun orang tua terlibat secara aktif. 

Dengan adanya sekolah daring, orang tua dapat dilibatkan juga sebagai guru. Keterlibatan orang tua pada awalnya hanya berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar, seperti pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan, dan untuk pembiasaan yang baik, kini meluas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik.

Masih kata Dedi, harus diakui juga bahwa pelaksanaan pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua dan masyarakat sekitar, tidak hanya tanggung jawab lembaga pendidikan saja. 

Pengetahuan akan teknologi semakin bertambah dengan adanya kesempatan untuk mempelajari teknologi sebagai media pembelajaran, pengetahuan guru dan siswa akan teknologi bertambah dan berkembang.

"Hal ini tentunya membawa dampak bagi perubahan pendidikan di setiap daerah yang nantinya akan membawa perubahan dalam proses pendidikan. Pengetahuan akan teknologi yang semakin berkembang yang dimulai dari kondisi pandemi membuat siswa akan lebih kreatif dan mudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama transformasi digital yang sementara berkembang," paparnya.

Diakhir, dia berharap bahwa masih banyak hal lain lagi yang menjadi tantangan dan peluang dari pembelajaran di tengah pandemi. Oleh karena itu, semua pelaku dalam dunia pendidikan dituntut untuk bersikap arif dan bijaksana demi menata sistem pembelajaran yang baik ke depan. 

• Soni  WS