www.nuansametro.co.id - Pangkalan
Adanya proyek jembatan di Kp. Parunglaksana Desa Tamansari Kecamatqn Pangkalan Kabupaten Karawang, yang diduga sumber anggarannya dari APBD Provinsi Jawa Barat menjadi sorotan aktivis Karawang Selatan.
Wardi salah seorang aktivis Karawang Selatan yang juga Ketua DPD Ormas Sarekat Hijau Indonesia Karawang, mempertanyakan urgensi pembangunan jembatan Karawang-Bekasi yang berlokasi di Kp. Parunglaksana Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan itu, yang jaraknya ke jembatan PT Juishin lebih kurang 600 meter.
“Kalau memang pembangunan jembatan tersebut dibilang sangat urgen, kenapa mesti dibiayai dari APBD?”kata Wardi.
Wardi mengungkapkan, seharusnya pembangunan jembatan tersebut dibiayai oleh PT. Juishin, anggap saja PT Juishin membayar hutang janji, karena pembangunan jembatan yang tepat di depan PT. Juishin itu, awalnya berdalih untuk kepentingan masyarakat, namun ternyata sekarang penggunaannya untuk PT Juishin sendiri, yang memang anggarannya dari perusahaan sendiri.
“Di sini kami melihat kepentingan masyarakat selalu di jadikan alasan, mungkin agar tidak perlu memakai perizinan Amdal Lalin atau jangan-jangan izin dari BBWS pun mereka belum miliki," lanjut Wardi.
Lebih lanjut, Wardi pun mengingatkan, bahwa kegiatan proyek jembatan tersebut, jangan hanya dijadikan seperti 'pertunjukan Lenong' semata antara pengusaha dengan penguasa.
“Semoga saja pada proyek ini, tidak ada 'pertunjukan lenong' antara penguasa dan pengusaha dengan menjual atas nama rakyat," pungkas Wardi. (Ddn)