= PJT II Risih, Banyak Pembangunan Jembatan di Karawang, Yang Diduga Tak Berijin - Nuansa Metro

PJT II Risih, Banyak Pembangunan Jembatan di Karawang, Yang Diduga Tak Berijin


Foto : Jembatan (Illustrasi)

www.nuansametro.co.id - Karawang
Banyaknya bangunan jembatan di area saluran pengairan PJT ll Rengasdengklok Kabupaten Karawang, menimbulkan pertanyaan bagi pihak dinas PJT ll Rengasdengklok. 

Pasalnya dari sejumlah pembangunan jembatan yang ada, baik yang sedang di laksanakan ataupun yang sudah di selesai di laksanakan, pihak PJT II belum menerima laporan dari pihak pemborong atau pelaksana terkait pembangunan jembatan tersebut.

Terkait dengan adanya pembangunan jembatan pada saat ini, pihak Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Dinas PU SDA akan bertindak tegas serta akan memberikan surat peringatan. Jika mengabaikan dan tidak direspon, pihak PJT II berhak membongkar bangunan jembatan yang memang belum ada ijinya.

Yudi salah seorang pengawas di PJT II wilayah Batujaya saat di konfirmasi awak media, membeberkan terkait dengan adanya bangunan-bangunan yang ada di area pengairan PJT ll  tepatnya di wilayah Batujaya, pihaknya belum menerima laporan dari pihak pemborong atau pelaksana/CV kontraktualnya untuk ijin ke pihak PJT ll.

"Upaya untuk menegur sudah kita lakukan, mungkin kalau ijin dari desa sudah ada" ungkap Yudi.

Namun, dirinya tidak mengetahui persis, karena dirinya pun belum pernah ketemu, yang pasti saat ini pihaknya belum bisa memberhentikannya.

"Biasanya, untuk masalah jembatan dan lain-lain dipercayakan ke rekan Acep yang ada di kantor PJT ll Batujaya"  ungkapnya.

Terkait dengan banyaknya bangunan-jembatan yang belum berijin itu, pihak PJT ll Rengasdengklok Kabupaten Karawang juga, menerima informasi lain, yaitu terkait banyaknya  bangunan-bangunan permanen yang di dirikan di area peta lokasi yang seharusnya bukan/tidak untuk didirikannya bangunan. 

Terlebih oleh bangunan yang sifatnya permanen, akan tetapi pada kenyataanya berbeda, ternyata masih di temukan bangunan permanen yang dibangun di dalam peta lokasi yang seharusnya itu adalah untuk penghijauan/taman.

"Hal ini merupakan bagian yang cukup serius untuk kami benahi. Pasalnya pihak kami tidak pernah menerima info atau laporan dari para petugas pengawas/pengurus pengairan yang di lokasi tersebut. Dan ini nanti akan diberi surat peringatan serta tindakan tegas dan sanksi bagi petugas/pengawas pengairan yang nakal"  tegasnya.

Yudi pun berharap kepada pihak-pihak terkait, agar selalu bersinergi dan mampu bekerjasama dengan semua elemen yang ada, demi kepentingan bersama agar terciptanya keharmonisan dalam berbagai hal. (Sep)