Karawang, nuansametro.co.id
Kegiatan Pembangunan Jembatan di Dusun Krajan Kecamatan Jayakerta, yang sumber anggarannya dari APBD 1 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yang merupakan Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang kini sedang dikerjakan.
Terkait banyaknya sorotan dari berbagai elemen, adapun yang menjadi sorotan terkait ukuran pemasangan material besi yang terindikasi dioplos, sehingga dinilai tidak sesuai spek. Dalam hal ini Pengawas dari Dinas PUPR, harus memberikan teguran kepada rekanan, begitu pun rekanan atau pelaksana harus siap memperbaiki, jika terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, sebelum dilaksanakan pengecoran jembatan, agar hasilnya berkualitas.
Cahya selaku Direktur CV Cahaya Mas, pelaksana proyek jembatan tersebut saat dikonfirmasi nuansametro.co.id , Senin (20/9) dikantornya menjelaskan, dirinya belum pernah ke lokasi proyek, karena semua itu sudah dia percayakan sepenuhnya kepada Mandor, orang yang paham mengenai pembuatan jembatan.
"Jika ada masalah seperti itu, saya belum tahu. Pasalnya, apa yang dibutuhkan atau diminta Mandor terkait material bangunan, saya respect, seandainya pengawas dari dinas PUPR menegur, terkait kekurangan masalah material besi, saya siap untuk memperbaikinya, mumpung belum dilakukan pengecoran" tutur Cahya.
Selanjutnya Cahya menegaskan, bahwa pekerjaannya belum selesai dan belum ada kerugian negara, dan jika harus diperbaiki sesuai perintah pengawas, pihaknya siap memperbaiki kekurangannya, agar kualitas pekerjaan tersebut bisa diterima dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pengawas Jembatan dari Dinas PUPR, Imam, saat dikonfirmasi nuansametro.vo.id, Rabu (21/9) yang didampingi Kabid Jalan Dinas PUPR, H. Wahyu, menjelaskan, bahwa hasil evaluasi laporan pengawas di lapangan, perihal dengan pemasangan besi, memang ada sedikit ketidak sesuaian dari ukuran pemasangan besi.
"Saya sudah menegur secara tertulis kepada pelaksana, dan pelaksana hari ini siap memperbaiki kekurangan yang disampaikan oleh pengawas, dan kami pun akan monitoring kembali sebelum di cor, untuk mengetahui perbaikan secara teknis harus sesuai spek" jelas Wahyu. (TT/Red)