= Hari Bahagia di Balik Jeruji, Narapidana Raih Remisi Idul Fitri Dari Lapas Kelas IIB Sukabumi - Nuansa Metro

Hari Bahagia di Balik Jeruji, Narapidana Raih Remisi Idul Fitri Dari Lapas Kelas IIB Sukabumi

Foto : Tiga narapidana saat mendapat remisi dari Kalapas IIB Sukabumi 

Nuansa Metro - Sukabumi |  Momen Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi momen bahagia bagi narapidana atau WBP (warga binaan pemasyarakatan), karena mendapatkan remisi (potongan masa tahanan) bagi WBP yang memenuhi persyaratan mendapatkan remisi hari besar keagamaan. 

Pemberian remisi kepada narapidana dilakukan oleh Kalapas kelas IIB Sukabumi, pada momen Hari Raya Idul Fitri, Rabu (10/04/2024).

Remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada narapidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak WBP.

Dan remisi diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, seperti telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.

Kepala Lapas Sukabumi Gatot Harisaputro setelah melaksanaan salat idul fitri di lapangan serba guna lapas kelas IIB Sukabumi,beliau  membacakan dan menyerahkan langsung 3 SK RK Idul Fitri 1445 H kepada 3 orang warga binaan .dan yang mendapatkan SK RK idul Fitri ini akan di bebaskan hari ini, ungkap kepala lapas kelas IIB Sukabumi Gatot Harisaputro.

Di tempat yang sama pula, Gatot pun tidak lupa mengucapkan selamat hari raya idul Fitri 1445h kepada seluruh warga binaan lapas kelas IIB Sukabumi.

"Saya atas nama seluruh jajaran petugas Lapas Sukabumi mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1445 Hijriah, mohon maaf lahir dan bathin," ucapnya.

Di akhir kata, Gatot pun melantunkan sebuah pantun "Bapak kamu beli lilin, Mamah kamu beli kain, Minal aidzin walfaidzin, Mohon maaf lahir dan bathin".

"Semoga remisi ini dapat mendorong narapidana untuk mendapatkan kesadaran pribadi yang terlihat dari tindakan dan sikap mereka sehari-hari. Selain itu juga sebagai salah satu sarana yang penting dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan," tutup Gatot.


• Fitri