= Menyikapi Maraknya Bank Emok, Kades Arjasari Bentuk Satuan Tugas Khusus Penanganan Bank Emok - Nuansa Metro

Menyikapi Maraknya Bank Emok, Kades Arjasari Bentuk Satuan Tugas Khusus Penanganan Bank Emok



Nuansa Metro - Bandung

Terpuruknya perekonomian masyarakat desa, menjadi salah satu penyebab maraknya bank emok yang berkeliaran di masyarakat yang  akhirnya terjebak pinjaman dan berakhir macet. 

Tak jarang karena lilitan utang yamg dialamai membuat runtuhnya pondasi dalam rumah tangga dan yang oaling patal, nekad bunuh diri. Hal ini mengakibatkan keresahan para warga masyarakat. 

Menyikapi maraknya bank emok dan  keresahan tersebut Kepala Desa Arjasari  Rosiman merespon dan langsung membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Penanganan Bank Emok di wilayah Desa Arjasari.

Hal itu dimaksudkan dalam rangka upaya membantu masyarakat kecil, agar tidak terjerat hutang yang berkepanjangan, pada ujungnya akan berdampak pada keutuhan rumah tangga akibat masalah perselisihan keluarga.

" Ini juga sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat maupun daerah dalam penurunan angka stunting, karena bagaimana mau menghasilkan air susu yang bagus, lha wong ibu stress mikirin hutang, pikiran kesana-kemari cari pinjaman buat nutupin hutangnya,”  tutur Rosiman yang akrab disapa Wa Eros kepada awak media minggu (17/09/23).

Foto : Ketua DPD LSM Gapsa Kabupaten Bandung Deden Ganjar Fahruroji

“Dari hasil investigasi di lapangan yang kami peroleh dari beberapa pengaduan rata-rata satu kelompok di tiap RW itu lebih dari satu orang terjerat pinjaman bank emok, apalagi sampai ikutan pada hari Senin, Selasa, Rabu, sampai Kamis. Akhirnya mereka stres cari pinjaman buat nutupin pinjaman lainnya yang berbunga tinggi. Ibarat kata pepatah gali lobang tutup lobang,” papar Wa Eros.

Sementara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Putra Bangsa (Gapsa) Kabupaten Bandung hadir di tengah tengah Kaum ibu rumah tangga yang menjadi korban bank emok.

“Mereka para Bank Emok ini diduga ilegal. Karena mereka mendompleng nama Koperasi namun meminjamkan uang kepada pihak yang bukan anggota koperasi dan hal itu  menjebak namanya,”  ucap Deden Ganjar Fahruroji selaku Ketua LSM Gapsa.

Deden Ganjar juga mengatakan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Putra Bangsa (Gapsa) kabupaten Bandung bekerja sama dengan pengurus RT dan RW, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkantibmas untuk memberantas dan menolak adanya bank emok di Desa Ajasari tempat para korban  tinggal saat ini. 


" Kami hadir di tengah masyarakat berangkat dari rasa kemanusiaan atas penderitaan yang dialami para korban. Selanjutnya pihak Gapsa akan segera menelusuri Bank Emok (kreditur) yang terkait dengan para korban (debitur) untuk duduk bersama merampungkan masalah. Doakan saja misi kami dalam membantu para korban Bank Emok bisa membuahkan hasil,” pungkas Deden   mengakhiri.



• Henhen / dispi