www.nuansametro.co.id - Karawang
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Asep Agustian, mencium dugaan aroma yang mengarah kepada hal KKN, dalam proses pemilihan direksi baru di PT. Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Asep juga menilai, hal ini terlalu terburu-buru dan tidak transparan, sehingga menurutnya wajar saja ketika publik mempertanyakan keabsahan kebijakan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal tersebut.
Dirinya mengemukakan, karut marut permasalahan yang membelit PT Lembaga Keuangan Mikro (PT. LKM) tampaknya masih akan terus bergulir. Belum jelas bagaiman bentuk pertanggungjawaban direksi sebelumnya, kini tersiar kabar bahwa Pemkab Karawang diam-diam tanpa diketahui publik, telah menetapkan direksi baru.
“Adanya direksi baru ini membuat saya betul-betul aneh," ungkap Asep yang juga Ketua Peradi Karawang, Jumat (11/3/2022).
Bahkan Asep menuturkan, bahwa pemilihan direksi tersebut tidak transparan, lantaran dari awal pemilihan hingga hasilnya tidak diumumkan ke publik.
“Sampai saat ini saya belum mendapat keterangan resmi baik dari PT. LKM ataupun Pemkab Karawang selaku lembaga yang bertanggung jawab atas hal tersebut,”ucap Asep kepada jurnalis Nuansa Metro di kantornya komplek Ruko Galuh Mas, Telukjambe Timur.
Dia juga mengkritisi anggaran besar dalam merealisasi kegiatan pemilihan direksi baru tersebut. Menurutnya, dengan menelan anggaran sebesar hampir Rp. 450 juta, anggaran terlalu besar jika digunakan hanya sebatas pemilihan direksi saja.
"Pemkab Karawang seharusnya jeli dan ketat dalam merancang anggaran, sehingga tidak ada pengeluaran yang terlalu besar dalam sebuah kegiatan,”tandasnya.
Asep berharap, Kejari Karawang melalui Kasi Intel secepatnya mengusut karut marut di tubuh PT LKM yang diduga ada aroma KKN.
“Saya menduga, disini ada hal yang merugikan negara. Saya juga berharap, pihak Kejaksaan Negeri Karawang untuk mengusutnya, kalau terdeteksi ada kecurangan, cari sampai ketemu benang merahnya siapa pelaku utama disini. Kalau terus seperti ini, saya menyatakan sikap, bahwa semua proses serta kebijakan PT. LKM tidak ada kebaikan dan kebenarannya," pungkasnya.
Laporan. : Irfan Sahab