= Masyarakat Sunda Jabar Banten Datangi Gedung DPR RI, Mendesak Pemecatan Arteria Dahlan - Nuansa Metro

Masyarakat Sunda Jabar Banten Datangi Gedung DPR RI, Mendesak Pemecatan Arteria Dahlan


Foto : Aktivis Karawang Dudung Ridwan saat berorasi didepan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/1).

www.nuansametro.co.id - Jakarta
Ratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Penutur Bahasa Sunda, menggelar unjuk rasa di depan komplek DPR/MPR, Senayan, Jakarta Kamis (27/1). Mereka menuntut pemecatan politikus PDIP, Arteria Dahlan buntut dari pernyataannya yang dinilai menyinggung warga Sunda.

Aksi digelar sejak pukul 10.00 WIB hingga selesai sesuai batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya. 

Kegiatan menyampaikan pendapat dimuka umum tersebut, menyebabkan arus kendaraan di depan kompleks DPR tersendat. Hingga berita ini ditulis, para peserta aksi mulai membubarkan diri.

Dalam pantauan jurnalis nuansa metro dilokasi digelarnya aksi Unjuk Rasa tersebut, para peserta aksi tetap memakai masker dengan mengedepankan protokol kesehatan sebagai bentuk taat atas himbauan Pemerintah. 

Saat dijumpai oleh jurnalis Nuansa Metro, Dudung Ridwan salah seorang Korlap dari Paguyuban Karawang Tandang mengatakan, Bahwa pihaknya menuntut dipecatnya Arteri Dahlan dari keanggotaan DPR RI.

"Pecat...pecat...dan pecat Arteria Dahlan, jadi hari ini aksi kita adalah aksi menindak lanjuti yang dari DPRD Kabupaten dan juga Gedung Sate Bandung. Kebetulan juga yang hadir kurang lebih 50 komponen masyarakat Sunda dari seluruh Jawa Barat dan Banten"  ungkap Dudung.

Menurut Dudung, hari ini ada perwakilan-perwakilannya sebagai sebuah bentuk pernyataan sikap, atas adanya ucapan yang dikeluarkan oleh seorang Arteria Dahlan pada saat rapat menyebutkan atau melarang seorang Kajati berbahasa Sunda.

Foto : Aktivis Karawang, Nace Permana saat menyerahkan berkas ke perwakilan DPD di gedung DPR RI, Jakarta, Kamus (27/1).

"Ucapan tersebut terus terang sangat kami sesalkan, kita sesalkan sebagai orang Sunda dan ini sudah melukai hati dan perasaan masyarakat Sunda. Dalam hal ini Sunda Jabar, Sunda Banten dan Sunda Nusantara lah, semua kita kecewa, karena tidak layak seorang anggota dewan yang seharusnya jadi panutan dan bisa menjaga marwah budaya"  tandasnya.

Lebih lanjut Dudung menjelaskan, dengan bicara begitu, artinya Arteria Dahlan sudah mendeskriditkan Sunda, hingga masyarakat Sunda menganggap apa yang di ucapkan oleh Arteria Dahlan itu, harus di lawan. 

"Ucapan Arteria Dahlan itu perlu kami sikapi oleh kami sebagai warga Sunda. Hari ini adalah ketiga kita aksi setelah di DPRD Karawang kemudian di Gedung Sate dan sekarang disini (Gedung DPR RI, red) tuntutan kita itu hanya dua, yang pertama adalah meminta saudara Arteria Dahlan untuk dipecat sebagai anggota DPR RI dan ini juga perlu kami sampaikan pada partai politik yang mengusungnya. Yang kedua, atas ucapan yang mendeskriditkan, boleh dibilang ini ke urusan Sara, kita meminta aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjutinya. Menurut informasi dari Polda Jabar sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya"  Pungkasnya.

Dudung juga menegaskan, agar kasus ini ditindak serius, karena suka atau tidak suka ini adalah kewajiban penegak hukum ketika kita sudah melakukan pelaporan.

Massa aksi warga Sunda yang menuntut pencopotan atau pergantian antar waktu (PAW) terhadap Arteria juga, berbaur dengan ratusan massa aksi lain dari massa buruh. 

Selain menggelar aksi, aliansi masyarakat tersebut juga telah melaporkan Arteria ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) buntut dari pernyataannya itu.

Dudung mengatakan, pihaknya telah diterima oleh Eni, selaku perwakilan dari dari Dewan Perwakilan Daerah.

Foto : Aktivis Karawang Dudung Ridwan saat diwawancarai oleh jurnalis Nuansa Metro Perwakilan DKI Jakarta.

Diketahui, sebelumnya aksi serupa yang menuntut pemecatan Arteria juga dilakukan sejumlah ormas di Karawang, Jawa Barat. Mereka menyebut pemecatan Arteria buntut pernyataannya dalam rapat Komisi III DPR pada Senin (17/1) lalu agar Jaksa Agung memecat Kajati yang pakai bahasa Sunda di dalam rapat.

Akibat pernyataan Arteria Dahlan itulah hingga menuai gelombang protes, terutama dari warga Jawa Barat. (ZuL/Sar)