= Petani Garam Karawang, Sonan Aji : "Pemerintah Jangan Sakiti Hati Kami, Hentikan Import Garam" - Nuansa Metro

Petani Garam Karawang, Sonan Aji : "Pemerintah Jangan Sakiti Hati Kami, Hentikan Import Garam"


Foto : Sonan Aji bersama rekannya sesama petani garam saat berada di kantor KAMI Karawang, Kamis (14/10).

www.nuansametro.co.id-Karawang
Petani garam di Kabupaten Karawang mengeluhkan anjloknya harga garam, di tengah kebutuhan garam yang cukup tinggi. Harga garam hanya Rp.1000/kg bahkan sampai Rp. 300 per kilogram. 

Keluhan petani soal murahnya harga garam ini, dialami oleh petani garam yang ada di wilayah pesisir Cilamaya. Menurut petani garam, jatuhnya harga garam ini sudah berlangsung sejak 6 bulan lalu.

 "Harga garam memang jatuh di tingkatan petani ini, sudah berlangsung sejak 6 bulan lalu, dimana harga per kilogram hanya Rp. 300 sampai Rp.1000 saja," kata Sonan Aji, salah seorang petani garam di dusun Praubosok desa Muara Baru Kecamatan Cilamaya wetan Kabupaten. 

Sonan mengaku, ia tidak sendiri mengalami nasib harga garamnya yang tak lagi mengasyikan itu. Hal ini, juga dialami oleh 50 petani tambak garam lain. Harga garam yang rendah ini, menurut Sonan, tidak sebanding dengan proses produksi garam yang dilakukan oleh petani.

 "Harga garam konsumsi sangat murah berkisar antara Rp. 300 hingga Rp. 1000, itu tidak sebanding dengan proses produksi yang kami lakukan," ungkap Sonan kepada nuansametro.co.id, Kamis (14/10).

Sonan mengungkapkan, ada dua hal krusial saat ini yang dialami petani garam, yaitu harganya yang anjlok dan sulitnya menjual garam dipasaran.

"Ini mengakibatkan stok garam kami menumpuk di gudang belum laku terjual,"  tuturnya. 

Foto : Tumpukan garam didalam gudang penyimpanan para petani garam.

Sonan berharap agar ada tata ulang atau regulasi, yang mengatur persoalan harga garam agar tidak merugikan petani.

 "Ya harus ada regulasi, harga dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, supaya tidak dipermainkan tengkulak," harapnya.

Sonan pun dengan tegas menolak kebijakan import garam yang dikeluarkan oleh pemerintah RI, selama stok garam nasional masih mencukupi.

"Seharusnya pemerintah jangan mengambil kebijakan import garam, ini sangat merugikan dan menyakitkan. Hati petani,"  harapnya.

Sementara itu, Presidium KAMI Karawang, H. Elyasa Budianto, SH menegaskan, bahwa KAMI Karawang siap mendampingi Petani garam Cilamaya untuk melakukan Rapat dengar Pendapat dengan DPRD Provinsi Jawa barat.

"KAMI Karawang akan memperjuangkan nasib petani garam Karawang, KAMI menolak kebijakan import garam. Pemerintah harus sadar akan penderitaan petani garam saat ini, oleh sebab itu segera hentikan import garam,"  tegas Elyasa.(Irfan)