= Kang Mahar : "Mengeluarkan Kebijakan Terkait Dengan Hajat Masyarakat, Tanpa Melakukan Kajian, Lucu Juga" - Nuansa Metro

Kang Mahar : "Mengeluarkan Kebijakan Terkait Dengan Hajat Masyarakat, Tanpa Melakukan Kajian, Lucu Juga"


Foto : Pengamat Pemerintahan, Mahar Kurnia.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Viralnya pemberitaan rencana diberlakukannya aturan Ganjil Genap di beberapa ruas jalan yang ada di dalam kota Karawang, yakni Jalan Tuparev hingga Kertabumi oleh Dishub Kabupaten Karawang, ternyata banyak menuai nyinyiran dari warganet juga berbagi kalangan, termasuk Pengamat Pemerintahan H. Mahar Kurnia, dirinya merasa heran, bisa-bisanya Pemkab Karawang melakukan kebijakan tanpa dilakukan kajian terlebih dahulu. 

Apalagi pihak Diskominfo Karawang  langsung merilis berita perihal hasil keputusan rapat bersama antara perwakilan Polres, Dishub, PUPR, Diskominfo dan PRKP di Kantor Dishub, pada Jumat (13/8). 

"Yang membuat lucu, tak lama setelah viralnya perihal tersebut, Kadishub Karawang melakukan siaran pers, bahwa kebijakan ganjil genap di Karawang tidak akan diberlakukan, karena beragam masukan"  ucap Kang Mahar.

Menurut Kang Mahar, Ini jelas terbukti bahwa, lagi-lagi Dishub Kabupaten Karawang mencari-cari persoalan baru, tanpa menyelesaikan PR-PR lama.

"PR Dishub saja masih banyak, seperti belum terlihatnya upaya penertiban bus-bus karyawan yang parkir disembarang tempat, ijin-ijin trayek jemputan plat hitam yang masih berkeliaran dikawasan industri dan mobil -mobil jemputan yang notabene mobil parawisata. Belum lagi mobil-mobil jemputan itu tidak memiliki Pool dan titik jemput karyawan yang tertib. Sehingga operasionalnya seringkali mengganggu pengguna jalan lain,dan menjadi penyebab kemacetan"  ungkap Kang Mahar.

Lebih lanjut Kang Mahar menjelaskan, seharusnya, Dishub Karawang, menyelesaikan masalah-masalah itu terlebih dahulu. Tidak harus mencari dulu persoalan yang belum tentu mendapatkan respon dari berbagai pihak. 

"Lakukan kajian dulu yang serius, gak usah terburu-buru. Ini kan terkesan sedang mencari pencitraan tapi gagal. Seharusnya pihak Dishub, selesaikan dulu PR yang tadi saya sebutkan diatas. Lihat juga, banyak angkutan-angkutan umum yang sudah tidak layak jalan, harusnya diberikan sangsi tegas dan sudah waktunya masuk kandang. Jangan sampai menunggu korban baru grusak grusuk"  imbuhnya.

Mahar juga menekankan, harusnya Dishub Karawang jangan melihat produk Dishub DKI Jakarta dulu lah. Jangan latah perihal ganjil genap itu. 

"Saya sarankan, Dishub Karawang gak usah terlalu latah deh. Ini seakan Dishub Karawang sudah tidak memiliki program dan terobosan yang baru. Cari dong program yang bagus, untuk menjadikan Karawang yang lebih baik, bukan malah membuat "kericuhan" di masyarakat dengan rencana kebijakan ganjil genap nya itu" saran Kang Mahar.

Mahar juga berencana akan segera bersurat ke dinas perhubungan bersama Kapri Tim Work yang dia bentuk dari beragam unsur dan elemen masyarakat. Maksudnya, untuk memberikan saran dan masukan kepada Dinas Perhubungan, agar PR-PR yang ada di Dinas Perhubungan Karawang menjadi skala prioritas, yang harus diselesaikan dalam penyusunan  rencana kerja anggaran, dehingga tidak menjalar kemana-mana.

 "Seperti adanya jalur sepeda, sementara Jalur pasar Johar saja masih menjadi kemacetan yang tanpa solusi hingga sekarang. Serta Pendataan bus-bus dari perusahaan organda dari luar, yang seharusnya Dinas Perhubungan membuat skema penyelesaian yang kondusif dan arah kebijakan yang benar-benar bertujuan untuk memajukan Karawang dari program-program yang inovatif"  pungkasnya. (Jajat S)