= Andri Kurniawan : "Beranikah Kadis PUPR Karawang Evaluasi Kinerja Bidang Jembatan. Kalau perlu Kabidnya Ganti!" - Nuansa Metro

Andri Kurniawan : "Beranikah Kadis PUPR Karawang Evaluasi Kinerja Bidang Jembatan. Kalau perlu Kabidnya Ganti!"



Pemerhati politik dan Pemerintahan Andri Kurniawan

www.nuansametro.com- Karawang
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD II) Karawang Tahun Anggaran 2020 untuk proyeksi pembangunan infrastrukur dibeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya alokasi anggaran untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang banyak yang terefocusing untuk penanggulangan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid - 19) atau wabah Virus Corona.

Disaat Pemerintah sedang dipusingkan dengan mengatur dan membagi anggaran, agar pembangunan tetap ada dan wabah juga harus bisa ditanggulangi. Tetapi kabar tidak sedap datang dari salah satu pengerjaan proyek kontruksi jembatan yang diduga tidak tepat sasaran.

Pasalnya, selain pembangunan proyek jembatan di Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Karawang yang merupakan program aspirasi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang itu, tidak memiliki badan jalan tembus alias buntu. Sehingga dianggap banyak pihak, tujuan pembangunan jembatan tersebut asal - asalan, bukan atas dasar kebutuhan masyarakat.

Pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan yang selama ini aktif menyikapi banyak program kebijakan serta kinerja Pemerintahan Karawang. Baik lembaga eksekutif mau pun lembaga legislatif, mengutarakan keheranannya, dirinya merasa miris terhadap kinerja Bidang Jembatan pada Dinas PUPR Karawang. Dalam setiap realisasi pembangunan, biasanya dari Dinas PUPR ada survei lapangan terlebih dahulu.

"Kalau kondisi jembatan dibangun pada lokasi yang buntu, lalu manfaatnya apa? Yang namanya jembatan harus terproyeksikan untuk mempermudah akses lalu lintas masyarakat. Ya pantas saja kalau banyak pihak yang mengatakan asal - asalan dan asal jadi untuk mendapat keuntungan semata. Itu namanya asal garap," Ungkap Andri.

Andri juga menjelaskan, Suatu pekerjaan kontruksi yang bersumber dari uang Negara seperti APBD dan APBN memang terbagi dua. Yaitu reguler dinas dan Pokok Pikiran (Pokir) yang dituangkan dalam aspirasi anggota legislatif. Nah kalau itu bersumber dari Pokir, Pemerintah harus tegas menegur dan memberikan sanksi pada aspirator dan penyedia jasa sebagai pelaksana proyek.

"Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada efek jera terhadap aspirator dan penyedia jasa. Bidang Jembatan pada dinas PUPR Karawang pun tidak bisa lepas tangan begitu saja. Saya mendesak, lembaga auditor seperti Inspektorat serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bila perlu Aparat Penegak Hukum (APH) harus segera turun tangan," Desak Andri.

Menurut Andri, masalah tersebut sangat keterlaluan, disaat Pemerintah sedang mengefisiensikan anggaran, Kabid Jembatan dinas PUPR malah 'kerjakan' proyek yang tidak efektif. 

"Selain yang terjadi di Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya. Saya juga mendapat informasi sekaligus kiriman photo soal proyek yang kualitasnya diduga buruk. Belum lama dibangun, tapi sudah ada salah satu kontruksinya yang copot, dan itu berlokasi di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat. Beranikah kadis PUPR evaluasi bidang jembatan. Kalau perlu Kabid nya ganti. Walaupun saya dengar juga, bahwa Kabid jembatan, Wahyu itu termasuk "orang dekat" Kadis PUPR" Terang Andri.

Oleh sebab itu, Andri mengingatkan Kepala Dinas PUPR Karawang agar segera mengevaluasi kinerja Bidang Jembatan, khususnya bagian tim survei dan pengawasan. Kalau perlu Kabidnya diganti. Kenapa bisa kecolongan, sampai ada proyek jembatan dibangun pada jalan buntu dan belum lama dibangun ada salah satu kontruksi jembatan yang rusak, padahal belum lama selesai dikerjakan.

"Saya mendesak auditor bersama penegak hukum agar segera lakukan telaahan terhadap kedua proyek jembatan tersebut. Apa bila ada indikasi kerugian Negara, segera lakukan proses penyelidikan. Begitu pun dengan Dinas PUPR Karawang, kedepan mesti selektif dalam menentukan proyek Pokir anggota DPRD Karawang," Pungkas Andri.
(Np)