Www.nuansametro.com- Cikampek
Persoalan pengelolaan pasar Pemda 1 Cikmpek, nampaknya tidak kunjung reda sehingga hal ini meninbulkan dampak kurang baik bagi pedegang, bahkan berdampak pada lingkungan pasar itu sendiri.
Pasca penyerahan pengelolaan Pasar Pemda Cikmpek 1 dari Pengelolaan Pemda Karawang kepada PT. Celebes Pada bulan oktober 2020 yang lalu, dengan kesepakatan bahwa seluruh kegiatan dikelola dan di laksanakan oleh PT. Celebes.
Namun menurut Dadang Heru sebgai kepala pasar dari management PT Celebes saat di konfirmasi di kantor nya, pada Jum'at (15/1/20121) mengatakan, ada 3 pengelolaan yang saat ini melakukan penarikan retribusi kepada pedegang Pasar Pemda 1 Cikmpek di antaranya, adalah PT. Aditya Laksana Sejahtera (ALS), PT. Garda, dan PT. Celebes.
"Saat ini masih terjadi saling rebut dalam penarikan retribusi, sehingga terjadi banyak kebocoran, Akibat nya kami hanya mendapatkan 20% dari tarikan retribusi tersebut" keluh Dadang.
Dadang sengat berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Karawang untuk segera melaporkan para oknum-oknum pemungut retribusi dari selain PT. Celebes kepada Apararat Penegak Hukum (APH) Karawang. Karena mereka telah melakukan penarikan retribusi yang tidak jelas, bahkan kepada siapa juga di setorkan hasilnya.
Sedangkan PT. Celebes yang mendapatkan mendat dari Pemda Karawang, sebgai pengelola pasar menjadi bulan-bulanan Pedegang untuk melayani perihal Kebersihan sampah, Keamanan, Listrik dan Air PAM.
"Bukan hanya itu, ternasuk Tagihan retribusi dari Pemda.Karawang juga harus kami bayar" tutur Dadang.
Di jelas kan olehnya, bahwa terjadinya penumpukan sampah, karena hasil penarikan retribusi sudah tidak mencukupi untuk melayaninya. Bahkan pihaknya saat ini sudah melakukan pengurangam karyawan.
Sehingga menurut Dadang hal ini harus ada campur tangan Pemda Karawang. Karena yang terjadi selama ini di lingkungan pasar Pemda 1 Cikmpek, sudah terjadi "Hukum Rimba".
"Siapa yang kuat Ia yang akan bertahan" terang nya. (Adnan)