Selamat datang di nuansametro.co.id
Para pembaca yang budiman, dalam artikel ini, kita akan menyelami konsep segmental menurut pandangan sosiolog terkenal Emile Durkheim. Konsep ini merupakan landasan penting dalam teori sosiologi Durkheim dan memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang tatanan sosial.
Emile Durkheim, seorang pelopor sosiologi, mengembangkan konsep segmental sebagai bagian dari kerangka teoretisnya tentang solidaritas sosial. Menurut Durkheim, masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama berdasarkan bentuk solidaritas yang mendominasi: mekanik dan organik.
Masyarakat mekanik, yang merupakan ciri khas masyarakat tradisional, dicirikan oleh tingkat segmental yang tinggi. Anggota masyarakat tersebut terikat bersama oleh kesamaan nilai, kepercayaan, dan praktik. Solidaritas mereka didasarkan pada kesamaan dan saling ketergantungan.
Apa Itu Segmental?
Segmental mengacu pada pembagian masyarakat menjadi segmen atau kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristik atau atribut tertentu. Pembagian ini dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti suku, agama, profesi, atau kelas sosial.
Pengertian Segmental Menurut Emile Durkheim
Dalam teori Durkheim, segmental adalah kondisi di mana anggota masyarakat merasa memiliki keterikatan yang kuat dengan kelompok mereka sendiri dan berbeda dari kelompok lain. Hal ini menciptakan batas-batas sosial dan membatasi interaksi antara kelompok yang berbeda.
Segmental tinggi menyebabkan masyarakat terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda dengan sedikit tumpang tindih atau interaksi. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan persaingan antar kelompok, serta menghambat perkembangan solidaritas sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas.
Sejarah Segmental
Konsep segmental telah lama menjadi fokus studi sosiologi. Pemikir awal seperti Ferdinand Tönnies membedakan antara masyarakat “gemeinschaft” (komunitas) dan “gesellschaft” (asosiasi), dengan yang pertama dicirikan oleh segmental yang tinggi dan yang terakhir oleh segmental yang rendah.
Penelitian Durkheim tentang masyarakat tradisional memperkuat gagasan segmental sebagai ciri khas masyarakat pra-industri. Dia mengamati bahwa pembagian kerja yang minimal dan kesamaan budaya yang tinggi menciptakan tingkat segmental yang signifikan.
Fungsi dan Peran Segmental
Meskipun segmental berpotensi menimbulkan konflik dan pembagian, segmental juga dapat memiliki beberapa fungsi positif.
Segmental dapat memberikan rasa identitas dan tujuan bersama bagi anggota kelompok, meningkatkan kohesi sosial dan memberikan dukungan emosional. Hal ini sangat penting dalam masyarakat yang memiliki tingkat kesenjangan sosial atau budaya yang tinggi.
Selain itu, segmental dapat memfasilitasi spesialisasi dan pembagian kerja. Kelompok yang berbeda dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan unik, berkontribusi pada masyarakat secara keseluruhan.
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Definisi | Pembagian masyarakat menjadi segmen atau kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristik atau atribut tertentu. |
Penyebab | Pembagian kerja yang minimal, kesamaan budaya yang tinggi, dan tingkat kesenjangan sosial atau budaya yang tinggi. |
Dampak | Meningkatkan kohesi sosial, memberikan rasa identitas, memfasilitasi spesialisasi dan pembagian kerja, namun juga dapat menyebabkan konflik dan pembagian. |
Jenis Masyarakat | Lebih umum pada masyarakat mekanik, masyarakat tradisional, atau masyarakat dengan tingkat kesenjangan sosial yang tinggi. |
Kesimpulan
Segmental adalah konsep penting dalam teori sosiologi Emile Durkheim. Hal ini mengacu pada pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berbeda dengan tingkat keterikatan yang kuat di dalam kelompok dan perbedaan dari kelompok lain.
Segmental dapat memiliki dampak positif dan negatif pada masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan kohesi sosial, memberikan rasa identitas, dan memfasilitasi spesialisasi. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan konflik dan pembagian, terutama ketika segmental tinggi.
Memahami segmental sangat penting untuk menganalisis struktur dan dinamika masyarakat modern. Dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, kita dapat mengembangkan strategi untuk mempromosikan solidaritas sosial dan mengurangi potensi konflik antar kelompok.
Kata Penutup
Terima kasih telah membaca artikel ini tentang segmental menurut Emile Durkheim. Kami harap artikel ini telah memberikan Anda wawasan yang bermanfaat tentang konsep penting ini dalam sosiologi. Pada akhirnya, pembahasan tentang segmental berkelanjutan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami kompleksitas dan implikasinya dalam masyarakat kontemporer.
Kami mendorong Anda untuk terus menjelajahi nuansametro.co.id untuk artikel menarik lainnya tentang berbagai topik sosiologi dan ilmu sosial. Terima kasih telah membaca!