Pengertian Wawancara yang Komprehensif Menurut Para Ahli

Selamat datang di nuansametro.co.id

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti penelitian, seleksi pekerjaan, dan investigasi. Memahami pengertian wawancara secara komprehensif sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keberhasilan proses tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian wawancara menurut para ahli, dilengkapi dengan penjelasan detail dan tabel ringkasan.

Pendahuluan

Secara umum, wawancara dapat didefinisikan sebagai pertukaran informasi melalui percakapan langsung antara dua orang atau lebih, dengan satu pihak (pewawancara) mengajukan pertanyaan dan pihak lain (responden) memberikan jawaban. Tujuan utama wawancara adalah untuk memperoleh informasi spesifik atau mendalami suatu topik tertentu.

Dalam konteks penelitian, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif yang tidak dapat diperoleh melalui metode lain, seperti wawancara mendalam, kelompok fokus, dan wawancara terstruktur. Sementara dalam seleksi pekerjaan, wawancara memungkinkan pewawancara menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan, termasuk kompetensi, kepribadian, dan motivasi mereka.

Adapun dalam investigasi, wawancara memainkan peran penting dalam mengumpulkan bukti dan memperoleh keterangan dari saksi, tersangka, atau pihak lain yang terkait dengan kasus yang diselidiki.

Memahami pengertian wawancara secara mendalam sangat penting karena dapat membantu kita:

  • Merencanakan dan melaksanakan wawancara secara efektif
  • Menganalisis dan menginterpretasikan hasil wawancara secara akurat
  • Memastikan etika dan validitas proses wawancara

Apa Itu Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli?

Para ahli memiliki berbagai perspektif mengenai pengertian wawancara. Berikut adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh di bidang ini:

  • Menurut Patton (1990), wawancara adalah “percakapan dengan tujuan yang dilakukan interviewer untuk mendapatkan informasi, pendapat, dan perasaan dari partisipan.”
  • Moleong (2000) mendefinisikan wawancara sebagai “kegiatan tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih, yang dilakukan secara sistematis berdasarkan tujuan tertentu.”
  • Bungin (1998) menyatakan bahwa wawancara adalah “suatu bentuk percakapan lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih di mana pewawancara yang mempunyai tujuan tertentu melakukan komunikasi untuk menggali informasi dari responden.”
  • Menurut Creswell (2003), “Wawancara adalah komunikasi lisan yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mendapatkan informasi dari responden yang akan digunakan untuk suatu tujuan tertentu.”
  • Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara komunikasi lisan, yang memiliki tujuan tertentu dan dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi dari responden.

    Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

    Selain definisi umum, para ahli juga telah menguraikan berbagai aspek yang membentuk pengertian wawancara, meliputi:

    • Tujuan wawancara: Wawancara dapat memiliki tujuan eksploratoris, deskriptif, atau evaluatif, tergantung pada jenis informasi yang ingin dikumpulkan.
    • Tipe wawancara: Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda.
    • Metode wawancara: Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau melalui video konferensi, dengan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
    • Hubungan pewawancara-responden: Hubungan antara pewawancara dan responden dapat memengaruhi dinamika wawancara dan kualitas informasi yang diperoleh.

    Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk memilih jenis wawancara yang tepat dan memastikan keberhasilan proses pengumpulan data.

    Sejarah Pengertian Wawancara

    Pengertian wawancara telah berkembang seiring waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, dan akademis. Berikut adalah beberapa tonggak sejarah penting dalam evolusi pengertian wawancara:

    • Abad ke-19: Wawancara mulai digunakan dalam bidang sosiologi dan psikologi untuk mengumpulkan data tentang pengalaman dan perspektif individu.
    • Awal abad ke-20: Wawancara terstruktur menjadi populer dalam penelitian sosial, dengan peneliti menggunakan serangkaian pertanyaan standar untuk semua responden.
    • Pertengahan abad ke-20: Wawancara mendalam dan kelompok fokus dikembangkan, memberikan pendekatan yang lebih kualitatif untuk mengumpulkan data dari individu dan kelompok.
    • Akhir abad ke-20: Wawancara naratif menjadi lebih umum, memungkinkan responden untuk menceritakan kisah pribadi mereka dan memberikan perspektif yang lebih holistik.
    • Abad ke-21: Wawancara online dan berbasis teknologi menjadi semakin umum, memberikan cara baru untuk mengumpulkan data dari jarak jauh.

    Evolusi pengertian wawancara mencerminkan perubahan dalam metode penelitian dan meningkatnya kebutuhan untuk mengumpulkan data yang komprehensif dan bermakna.

    Fungsi dan Peran Pengertian Wawancara

    Pengertian wawancara memainkan peran penting dalam berbagai konteks, meliputi:

    • Penelitian: Wawancara adalah metode utama untuk mengumpulkan data kualitatif, memungkinkan peneliti memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman, perspektif, dan motivasi individu dan kelompok.
    • Seleksi pekerjaan: Wawancara adalah alat yang banyak digunakan oleh pemberi kerja untuk menilai keterampilan, pengalaman, dan kesesuaian kandidat untuk posisi tertentu.
    • Investigasi: Wawancara digunakan oleh polisi, pengacara, dan penyelidik lain untuk mengumpulkan informasi tentang suatu kasus dan memperoleh bukti dari saksi dan tersangka.
    • Konseling dan terapi: Wawancara adalah teknik inti yang digunakan oleh konselor dan terapis untuk membangun hubungan dengan klien, mengeksplorasi masalah mereka, dan memfasilitasi penyembuhan dan pertumbuhan.

    Dalam setiap konteks, pengertian wawancara memberikan kerangka kerja untuk melakukan percakapan yang efektif dan bermakna, sehingga memungkinkan pengumpulan informasi yang akurat dan berwawasan.

    Ahli Definisi Wawancara
    Patton (1990) Percakapan dengan tujuan yang dilakukan interviewer untuk mendapatkan informasi, pendapat, dan perasaan dari partisipan
    Moleong (2000) Kegiatan tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih, yang dilakukan secara sistematis berdasarkan tujuan tertentu
    Bungin (1998) Suatu bentuk percakapan lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih di mana pewawancara yang mempunyai tujuan tertentu melakukan komunikasi untuk menggali informasi dari responden
    Creswell (2003) Komunikasi lisan yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mendapatkan informasi dari responden yang akan digunakan untuk suatu tujuan tertentu

    Kesimpulan

    Pengertian wawancara menurut para ahli sangat penting untuk dipahami oleh siapa saja yang terlibat dalam proses wawancara, baik sebagai pewawancara maupun responden. Memahami definisi, aspek, sejarah, fungsi, dan peran wawancara dapat membantu kita merencanakan dan melaksanakan wawancara secara efektif, menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya secara akurat, dan memastikan etika dan validitas proses wawancara.

    Sebagai sebuah metode pengumpulan data yang serbaguna dan informatif, wawancara terus memainkan peran penting dalam berbagai bidang, membantu kita memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman orang lain. Dengan memanfaatkan pengertian wawancara secara mendalam, kita dapat memaksimalkan potensi metode ini untuk mencapai tujuan penelitian, seleksi pekerjaan, investigasi, dan lainnya.

    Kata Penutup

    Artikel ini telah menyajikan tinjauan komprehensif tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Dari definisi umum hingga perspektif historis dan kontekstual, kita telah menguraikan berbagai aspek yang membentuk konsep dasar wawancara. Pemahaman yang mendalam tentang pengertian wawancara sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses ini dalam berbagai konteks, termasuk penelitian, seleksi pekerjaan, investigasi, dan konseling. Dengan memanfaatkan pengetahuan ini, kita dapat menjadi pewawancara dan responden yang lebih efektif, berkontribusi pada pengumpulan data yang bermakna dan berwawasan.