Hipertensi: Ancaman Siluman yang Mengancam Kesehatan Global

Kata Pengantar

Selamat datang di nuansametro.co.id, portal berita terkini dan terpercaya. Hari ini, kita akan mengupas tuntas permasalahan kesehatan global yang mengancam jutaan nyawa di seluruh dunia, yaitu hipertensi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan perhatian khusus pada kondisi ini, dan artikel ini akan menyajikan informasi komprehensif tentang hipertensi menurut WHO, sehingga Anda dapat memahami, mencegah, dan mengatasi kondisi ini secara efektif.

Pendahuluan

Hipertensi, sering disebut juga tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah di arteri meningkat secara terus-menerus. Tekanan darah yang sehat adalah di bawah 120/80 mmHg, sedangkan hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain, seperti ginjal, mata, dan otak.

Secara global, hipertensi diperkirakan mempengaruhi lebih dari 1,13 miliar orang, dan jumlah ini terus meningkat. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penderita hipertensi akan mencapai 1,5 miliar orang.

WHO telah mengidentifikasi hipertensi sebagai prioritas kesehatan masyarakat, dan telah mengembangkan berbagai rekomendasi dan pedoman untuk mencegah, mendeteksi, dan mengendalikan kondisi ini.

Apa Itu Hipertensi Menurut WHO?

Menurut WHO, hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah di arteri meningkat secara terus-menerus. Tekanan darah yang sehat adalah di bawah 120/80 mmHg, sedangkan hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder:

  • Hipertensi primer (esensial): Jenis hipertensi yang paling umum, tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.
  • Hipertensi sekunder: Berkembang sebagai akibat dari kondisi medis lain, seperti penyakit ginjal atau kelainan hormonal.

Pengertian Hipertensi Menurut WHO

Menurut WHO, hipertensi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah secara terus-menerus di arteri. Tekanan darah yang sehat adalah di bawah 120/80 mmHg, sedangkan hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi empat tahap, yaitu:

  • Tahap 1: Tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 90-99 mmHg
  • Tahap 2: Tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
  • Tahap 3: Tekanan darah sistolik 180-209 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 110-129 mmHg
  • Tahap 4: Tekanan darah sistolik 210 mmHg atau lebih dan/atau tekanan darah diastolik 130 mmHg atau lebih

Sejarah Hipertensi Menurut WHO

Hipertensi telah dikenal sejak zaman kuno, dan telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular sejak abad ke-19. Namun, istilah “hipertensi” baru diciptakan pada tahun 1901 oleh ahli penyakit jantung Rusia, Sergei Korotkov.

Pada tahun 1948, WHO membentuk Komite Ahli Penyakit Kardiovaskular, yang kemudian menjadi Komite Ahli Hipertensi pada tahun 1978. Komite ini telah memainkan peran penting dalam mengembangkan definisi, pedoman, dan rekomendasi untuk pencegahan, deteksi, dan pengobatan hipertensi.

Pada tahun 1982, WHO menerbitkan laporan pertama tentang hipertensi, yang memberikan rekomendasi tentang klasifikasi, diagnosis, dan pengobatan kondisi ini. Laporan ini telah direvisi dan diperbarui beberapa kali sejak saat itu, dan terus memberikan panduan bagi para profesional kesehatan di seluruh dunia.

Pada tahun 2013, WHO meluncurkan inisiatif global untuk mengurangi kematian akibat penyakit tidak menular, termasuk hipertensi. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi hipertensi dan kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 25% pada tahun 2025.

Fungsi dan Peran Hipertensi Menurut WHO

Hipertensi tidak memiliki fungsi atau peran yang bermanfaat bagi tubuh. Sebaliknya, kondisi ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ lain, yang dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian.

Hipertensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dengan cara berikut:

  • Melemahkan pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap aterosklerosis (penyempitan arteri)
  • Meningkatkan tekanan pada jantung, membuatnya lebih sulit untuk memompa darah
  • Merusak ginjal, sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal
  • Merusak mata, sehingga dapat menyebabkan kerusakan penglihatan atau kebutaan
  • Merusak otak, sehingga dapat menyebabkan stroke

Tabel Hipertensi Menurut WHO

Kategori Tekanan Darah (mmHg)
Normal <120/80
Prehipertensi 120-139/80-89
Tahap 1 140-159/90-99
Tahap 2 160-179/100-109
Tahap 3 180-209/110-129
Tahap 4 ≥210/≥130

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi kesehatan global yang serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. WHO telah mengidentifikasi hipertensi sebagai prioritas kesehatan masyarakat dan telah mengembangkan rekomendasi dan pedoman untuk mencegah, mendeteksi, dan mengendalikan kondisi ini.

Pencegahan hipertensi sangat penting, dan langkah-langkah seperti makan sehat, olahraga teratur, dan menghindari merokok dan alkohol dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan kondisi ini. Penting

Pos terkait