= Aturan Seragam Sekolah 2024 Tetap Patuhi Kesetaraan dan Kebinekaan, Jangan Bebankan Orang Tua - Nuansa Metro

Aturan Seragam Sekolah 2024 Tetap Patuhi Kesetaraan dan Kebinekaan, Jangan Bebankan Orang Tua


illustrasi siswa SD, SMP dan SMA 

Nuansa Metro - Jakarta |  Baru-baru ini, narasi Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menetapkan aturan seragam sekolah baru 2024 ramai di media sosial. Hal tersebut kemudian menimbulkan protes.

Mengutip dari laman JDIH Kemendikbud Ristek, Senin (15/4/2024), aturan terkait seragam sekolah masih mengacu pada Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022.

Berdasarkan aturan tersebut, sekolah tidak diizinkan untuk mengatur kewajiban dan/atau membebani orang tua atau wali siswa untuk membeli pakaian seragam sekolah baru pada setiap kenaikan kelas dan penerimaan siswa baru.

Aturan ini bertujuan untuk mengutamakan kesetaraan tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.

Kemudian juga untuk meningkatkan disiplin serta menumbuhkan tanggung jawab, nasionalisme, kebersamaan, hingga persatuan siswa.

Dalam aturan yang terbit pada Oktober 2022 itu menyebutkan ada dua jenis seragam yang diwajibkan, yakni pakaian seragam nasional dan pramuka.

Selain dua jenis seragam itu, sekolah juga dapat mengatur pakaian seragam siswa sesuai ciri khas sekolah.

Sedangkan, aturan pemakaian pakaian adat lengkap atau dengan modifikasi di sekolah dapat diatur oleh pemerintah daerah (pemda) sesuai kewenangannya.

Adapun pembelian seragam maupun pakaian adat ini juga tidak boleh dipaksakan pada orang tua siswa.

Sementara itu, aturan seragam sekolah 2024 masih mengikuti aturan lama menurut Permendikbud Ristek 50/2022 tersebut.

Berikut ketentuannya:

– Pakaian seragam nasional siswa SD dan SDLB adalah atasan kemeja putih dan bawahan celana atau rok merah hati

– Pakaian seragam nasional siswa SMP dan SMPLB adalah atasan kemeja putih dan bawahan celana atau rok biru tua

– Pakaian seragam nasional siswa SMA, SMALB, SMK, dan SMKLB adalah atasan kemeja putih dan bawahan celana atau rok abu-abu

Pakaian seragam nasional digunakan paling sedikit setiap Senin dan Kamis, serta saat hari pelaksanaan upacara bendera.

Pada hari pelaksanaan upacara bendera, penggunaan pakaian seragam nasional wajib dilengkapi atribut topi pet dan dasi sesuai warna seragam per jenjang pendidikan dengan logo Tut Wuri Handayani di bagian depan topi.

Sementara untuk pakaian seragam pramuka wajib digunakan pada hari yang ditetapkan oleh setiap sekolah.

Pakaian seragam pramuka wajib mengacu pada model dan warna pakaian yang ditetapkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Selanjutnya, pakaian khas sekolah dapat diatur dengan motif dan hari penggunaan sesuai kewenangan sekolah.

Model dan warna pakaian seragam khas sekolah ditetapkan sekolah dengan memperhatikan hak setiap siswa untuk menjalankan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinannya.

Kemudian untuk pakaian seragam adat dapat digunakan pada hari atau acara adat tertentu, sesuai kewenangan sekolah.



• Zul