Nuansa Metro - Karawang
Jembatan Walahar yang diresmikan beberapa bulan lalu, kini tengah menjalani proses perbaikan pada bagian pagar pembatasnya. Dari peninjauan langsung di lapangan oleh jurnalis, terlihat beberapa pekerja sedang sibuk memperbaiki pagar jembatan tersebut.
Diketahui, proyek pembangunan Jembatan Walahar telah menghabiskan anggaran sebesar 51 miliar rupiah, dana yang dialokasikan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, sejak awal diresmikan, jembatan ini telah menjadi sorotan karena kualitasnya yang diragukan, padahal anggaran pembangunannya begitu besar.
Ketua Umum LSM Barak Indonesia D. Sutejo M.S. SH., mengatakan, bahwa kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan tersebut seolah mengabaikan kualitas.
“Kalau kualitasnya sudah bagus dari awal, tentu tidak akan ada perbaikan lagi,” ungkap Sutejo.
Katum Barak juga menekankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk tidak lagi menggunakan jasa kontraktor yang pekerjaannya asal jadi.
“Masih banyak kontraktor yang punya kualitas bagus. Kontraktor yang kualitas hasil pekerjaannya buruk jangan pernah digunakan lagi, Black List saja,” tegas Sutejo.
Menurut Sutejo, kualitas jembatan yang dibangun beberapa tahun terakhir kualitasnya sama buruknya.
“Kualitas Jembatan Rumambe 2 sama buruknya, jangan-jangan kontraktornya sama. Kalau memang kontraktornya sama patut dicurigai ada kong kalikong antara pengusaha dengan pejabatnya,” ungkap Sutejo.
Sutejo juga mendorong Aparat Penegak Hukum untuk turun mengecek apakah ada KKN dalam proyek tersebut.
“APH harusnya peka melihat kondisi seperti ini, masa setiap bangun jembatan kualitasnya jelek terus,” ujar Sutejo.
• Mus