= Pasca Pelantikan, PCNU Karawang Gelar Mukercab Bersama 30 MWC NU - Nuansa Metro

Pasca Pelantikan, PCNU Karawang Gelar Mukercab Bersama 30 MWC NU



Nuansametro.co.id - Karawang
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang menggelar acara  Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) bersama 30 MWC NU di Brits Hotel, Selasa (21/3/2023).

Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) kali ini mengusung tema "Membumikan Paradigma Baru Abad ke-2 Nahdlatul Ulama di Tanah Pangkal Perjuangan".

Dalam kegiatan tersebut turut hadir dan dibuka oleh Ketua PWNU Jawa Barat,  KH. Juhadi Muhammad, Rais Syuriah PCNU, KH. Zubair Wasith, Pengurus Tanfidz dan Perwakilan MWC NU sekabupaten Karawang.

Ketua PCNU Karawang, H. Jenal Aripin mengungkapkan, ada dua program unggulan PCNU Karawang Periode 2022-2027 diantaranya program GPAI dan GSB.

"Kita ada dua program unggulan yaitu Gerakan Penculikan Ahli Itiqaf (GPAI) dan Gerakan Subuh Berjamaah," kata H. Jenal dalam sambutannya, Selasa (21/3/2023)

Lebih lanjut H. Jenal menjelaskan, bagi warga NU yang rajin Itiqaf di Masjid akan diculik dan dibawa ke Masjidil Haram.

"Warga NU yang rajin Itiqaf di Masjid dari Jam 3 pagi sampai subuh, akan kita culik ke Masjidil Haram, untuk teknis nya nanti dari Pengurus MWC bisa melaporkan jika ada warga NU yang rajin Itiqaf di Masjid, nanti akan kita survei selama 3 kali,"  jelasnya.

Sementara, lanjut H. Jenal, Gerakan Subuh berjamaah akan digalakkan di 30 kecamatan yang ada di Karawang.

"Gerakan Subuh Berjamaah akan kita gelar satu bulan satu kecamatan, nanti sekaligus akan kita bagikan juga sembako bagi warga NU," Tambahnya.

Sementara itu Sekretaris PCNU Karawang, Deden Permana menambahkan, program yang disusun di Mukercab merupakan pengejawantahan hasil dari rekomendasi pada Konfercab PCNU ke-XXI di Ponpes Asshiddiqiyah Cilamaya.

"Ini merupakan pelaksanaan amanat Konfercab di Ponpes Asshiddiqiyah, kita akan susun program kerja selama 5 tahun kedepan, harapannya tentu langkah dan gerak PCNU Karawang terarah, ini adalah khidmat kita pada NU," kata Deden.

Di abad ke dua Nahdlatul Ulama, lanjut Deden, peluang dan tantangannya tentu akan berbeda mengingat perkembangan jaman yang semakin dinamis.

"Sebagai organisasi terbesar di Indonesia, tentu kita juga harus mampu adaptif terhadap perubahan zaman, maka program-program kita selama 5 tahun kedepan selain dua program unggulan yang tadi disebutkan oleh Ketua Tanfidz, program lainnya akan kita sinkronkan dengan perubahan zaman," ujarnya.

•. Irfan