= Kematian Bayi Saat Melahirkan Yang Dialami Suherti, Diduga Akibat Kurangnya Sosialisasi Terhadap Bidan Desa - Nuansa Metro

Kematian Bayi Saat Melahirkan Yang Dialami Suherti, Diduga Akibat Kurangnya Sosialisasi Terhadap Bidan Desa


Foto : Suherti saat berada di Rumah Sakit.

www.nuansametro.co.id-karawang
Di duga kurangnya kesigapan dan sosialisasi pencegahan dini buat para ibu hamil oleh Puskesmas Tirtajaya, Suherti warga Desa Sabajaya kecamatan Tirtajaya menjadi korban dugaan kelalaian bidan desa. 

Pasalnya bayi dalam kandungannya tidak tertolong nyawanya paska tindakan operasi di Rumah Sakit (RS) ibu & anak dr. Djoko Pramono Karawang.

"Awalnya adik kami ini (Suherti, red) proses melahirkannya di tangani oleh ibu bidan Neneng pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2022 di tempat rumah kediamannya di Desa Bolang Tirtajaya,"  Ucap Aan Karyanto, Kakak dari Suherti, kepada nuansametro co.id, Senin (16/5) melalui pesan whatsapp.

Masih menurut Aan, hal tersebut di lakukan berdasarkan arahan dan rujukan dari bidan desa (Bides) desa Sabajaya, bahwa proses penanganan medis harus ke bidan Neneng yang juga bertugas di Puskesmas Tirtajaya.

"Kenapa kami bawa adik kami Suherti ke ibu bidan Neneng, itu sesuai arahan dan rujukan dari bidan desa Sabajaya ibu bidan Selvi, bahwa untuk penanganan medis harus ke ibu bidan Neneng," Jelas Aan.

Lebih lanjut Aan mengungkapkan, penanganan medis oleh bidan Neneng terkesan lamban, pasalnya adiknya Suherti sudah mengalami pendarahan mulai jam 18.00 wib. Sementara oleh bidan Neneng, Suherti baru di rujuk ke RS. Ibu & Anak dr.Djoko Pramono sekitar Jam 00.10 wib.

"Dalam hal ini kami pihak keluarga tidak menyalahkan pihak manapun, akan tetapi yang kami sayangkan kelambanan ataupun kesigapan seorang tenaga medis (bidan) yang menangani proses melahirkan adik saya ini. Sudah jelas adik saya ini mulai mengalami pendarahan jam 6 sore tetapi bidan melakukan proses rujukan ke rumah sakit jam 12 malam," Lanjut Aan.

Aan berharap, hal ini jangan sampai terulang kembali menimpa ibu hamil (bumil) yang lainnya.

"Kami atas nama keluarga sudah mengikhlaskan, karena ini sudah menjadi kehendak Illahi Rabbi. Kami hanya berharap kejadian ini jangan sampai terulang kembali menimpa ibu hamil (Bumil) yang lainnya," jelas Aan dengan nada sedih.

Hal senada di ungkapkan oleh Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sabajaya Manah Sumiyati.

" Kejadian yang sangat memilukan dan teriris hati, tentu ini kita jadikan pembelajaran untuk tidak terulang hal yang sama, cukup ini yang pertama dan terakhir yang menimpa Suherti (Bumil) dan kami pun atas nama BPD desa Sabajaya ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini"  ujarnya.

Manah berharap kepada semua pihak, baik tim kesehatan maupun bidan-bidan yang ada di wilayah desanya masing-masing, untuk ditingkatkan semaksimal mungkin untuk mensosialisasikan lagi demi pencegahan agar tidak ada lagi kematian bayi dalam rahim ibu hamil (Bumil).

"Kami dalam hal ini tidak ada niatan untuk saling menyalahkan kepada semua pihak, tetapi mari kita sama - sama kasus kematian bayi ini di jadikan pembelajaran kita semua jangan sampai terulang kembali di wilayah Desa Sabajaya dan wilayah lainnya," Pungkasnya.

Saat masalah tersebut dikonfirmasikan kepada Bidan Puskesmas Tirtajaya, Bidan Neneng, dirinya tidak dapat menjawab, dikarenakan sedang ada keperluan diluar rumah.

"Besok kerumah saja ya pak. Sekarang saya sedang diluar rumah" ujarnya.

• Asep Kurniawan