= Road To Religi Abuya Mama Gufron, Bangkitkan Semangat Nasionalisme Kebangsaan - Nuansa Metro

Road To Religi Abuya Mama Gufron, Bangkitkan Semangat Nasionalisme Kebangsaan


Foto : KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani atau lebih dikenal Abuya Mama Gufron.

www.nuansametro.co.id - Jabar
KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani atau lebih dikenal Abuya Mama Gufron merupakan cicit Syekh Nawawi Al Bantani, merupakan muridnya dari Abuya Hasan Armin ini, juga pernah dikubur hidup-hidup selama 40 hari 40 malam. Beliau pun mampu menguasai seluruh bahasa termasuk diantaranya Bahasa Ajam (Non Arab), Bahasa Suryani, Bahasa Samawi dan Bahasa Ibrani bahkan Bahasa seluruh Burung hingga Bahasa Binatang Buas.

Abuya Mama Ghufron kelahiran Banten, diperintahkan oleh Abuya Hasan Armin, untuk berkelana atau menjadi musafir tanpa beralaskan kaki, dan beliau diberi amanat sejak usia anak-anak, hingga saat ini dirinya   diperintahkan oleh gurunya Abuya Mama Armin Cibuntu, bahwa beliau dilarang pulang ke Banten yang merupakan tanah kelahirannya. 

Dirinya diamanatkan harus bisa meneruskan perjuangan para alim ulama Nusantara, atau menyelesaikan Indonesia Asia Dunia. Dan selama perjalanan 40 Tahun Indonesia Asia dan Dunia, dididik oleh Abuya Mama Armin Cibuntu dan guru-guru dibeberapa penjuru Indonesia maupun di Asia dan dunia, diperintahkan untuk menyelamatkan Bangsa Indonesia menjelang tumbangnya Pancasila tumbangnya NKRI.

Abuya Mama Ghufron mengungkapkan Kisah perjalanan KH Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani sejak awal tahun 2020, ketika virus Corona melanda dunia, termasuk Indonesia suasana mencekam masyarakat dirundung rasa ketakutan yang begitu hebat, banyak kegiatan ibadah umat beragama terhenti di rumah ibadahnya masing-masing.

Lembaga pendidikan banyak di liburkan secara tatap muka, korban berjatuhan, dan masyarakat sudah mulai hilang kepercayaan terhadap Tokoh Agama dan Pemerintah, hingga akhirnya Abuya Mama Ghufron Albantani melakukan Khalwat atau menarik diri dari keramaian dan menyepi untuk mendekatkan diri dan mohon petunjuk 
kepada Allah SWT.

Untuk Indonesia yang tengah dilanda musibah virus covid-19, agar memberikan rasa aman dan damai serta membebaskan negeri ini dan dunia dari cengkeraman wabah virus Corona, walhasil dengan petunjuk perintah dan hidayah Allah, di Awal tahun 27 Januari 2021  Abuya mama Ghufron Albantani pun akhirnya turun gunung dan meninggalkan pondok pesantrennya.

Sudah berjalan dari ujung timur hingga ujung barat pulau Jawa, sebanyak 100 titik selama 7 bulan dan dilanjutkan hingga sampai saat ini dilakukan oleh beliau, alhasil kembalinya suasana Normalnya masyarakat Indonesia Asia dan dunia adalah karomah Doa dan perjuangan Abuya Mama Ghufron Albantani yang diberikan oleh Allah SWT.

"Dalam menyebarkan siraman rohaninya melalui kegiatan Road To Religi dari Sabang sampai Merauke, bahkan hingga saat ini masih sambangi beberapa tempat, " tutur sosok tokoh ulama dengan selalu bergaya nyentrik ini dalam setiap syi'ar keagamaannya.

Abuya Mama Ghufron mengungkapkan riwayat perjalanannya selama dalam kegiatan siraman rohaninya mulai dari Sabang sampai Merauke Indonesia Asia dan Dunia. Setiap melaksanakan syi'ar penampilan beliau pun berbeda dengan para tokoh-tokoh ulama pada umumnya, penampilan Abuya Mama Ghufron begitu nyentrik serta unik terkesan lebih menonjolkan Kultur Nusantara. 

Abuya Mama Ghufron pun menjelaskan terkait penampilannya setiap melaksanakan kegiatan syi'ar

 "Dengan penampilan Abuya seperti ini agar tali silaturahmi antara Abuya dengan masyarakat tidak terhalang, selain itu didalam diri Abuya juga mengalir darah seni yang tidak lepas pula dengan budaya Indonesia," jelasnya sembari tersenyum

Abuya Mama Ghufron dalam setiap menyampaikan materi selalu menggebu-gebu dalam membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia, khususnya bagi para kawula muda. 

Tidak hanya itu dalam syi'ar keagamaannya pun, tak lepas selalu mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Rukun Damai dan Cinta Kasih Sayang serta Semangat Gotong royong sebagai slogan-slogan Abuya Mama Ghufron.

Ini menunjukkan bahwa beliau sangat tinggi rasa nasionalisnya kecintaan kepada Bumi Pertiwi Indonesia. Dan sudah sangat jelas didalam tubuh Pancasila, kewajiban hidup di Indonesia kita harus tunduk dengan aturannya mulai dari Sabang bahkan sampai Merauke harus diadakan hakekat Pancasila.

Beliau pun selalu bersemangat dalam memberikan pemahaman tentang Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dalam berpikir yang berasal dari kerangka nilai-nilai filosofis, berdasarkan identitas Bangsa Indonesia. 

Serta Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi hal yang hakiki dalam proses berpikir bangsa Indonesia dan menjadi pedoman dalam bertingkah laku maupun dalam konsepsi pemikiran Bangsa Indonesia.

Bahwasannya Pancasila sebagai sistem filsafat yang bergerak dinamis mengikuti masyarakat, dimana kehidupan bermasyarakat selalu memiliki tantangan baik dari dalam atau dari luar suatu negara Indonesia Asia dan Dunia. 

Dalam praktek tumbuh dan berkembangnya persatuan suatu bangsa terdapat dua aspek kekuasaan yang mempengaruhi yaitu kekuasaan pisik (lahir), atau disebut juga kekuasan yang berupa kekerasan atau paksaan dan kekuasaan idealis (batin) seperti nafsu psikis, pemikiran serta keyakinan dalam kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa. 

Abuya pun, berharap mudah-mudahan perjalanan hidup penuh hikmah dan barokah dalam menyelamatkan Pancasila merah putih NKRI, serta mudah-mudahan Indonesia menjadi persatuan dan kesatuan Kampung Pancasila kembali penuh rasa cinta kasih sayang untuk Negara Republik Indonesia.

"Semoga apa yang saya syi'ar kan selama ini terjawab di seluruh nusantara Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dan penampilan saya ini adalah bukan untuk ketenaran, tapi ini adalah salah satu jatidiri Bangsa Indonesia Dimata Dunia." Tutur KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani.

Oya