= SK DPC PPP Karawang Akhirnya Dikeluarkan DPP PPP, Dedi Rustandi : "Kita Siap Berbenah, Legalitas Kita Sudah Sah" - Nuansa Metro

SK DPC PPP Karawang Akhirnya Dikeluarkan DPP PPP, Dedi Rustandi : "Kita Siap Berbenah, Legalitas Kita Sudah Sah"


Foto : DPC PPP Karawang periode 2022 - 2026 saat menggelar rapat perdana, di kantor Sekretariat DPC PPP Karawang, Senin (07/22).

www.nuansametro.co.id - Karawang
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Karawang periode 2022 - 2026 menggelar rapat perdana, di kantor Sekretariat DPC PPP Karawang, Senin (07/22).

Rapat perdana dengan agenda silaturahmi dan konsolidasi pengurus, digelar menyambut Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC PPP periode 2022 - 2026, yang sudah diterbitkan oleh pihak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Hadir dalam rapat tersebut, Bapilu pemenangan Karawang - Purwakarta DPW PPP Jawa Barat, Feri, S.H, M.H, Ketua DPC PPP Karawang, Sekretaris DPC PPP Karawang, Bendahara serta seluruh Pengurus Harian (PH) DPC PPP Kabupaten Karawang, Ketu Pimpinan Majelis Syariah DPC PPP Karawang KH. Burhanudian Abdillah, Ketua Pimpinan Pertimbangan Dewan DPC PPP Karawang, Drs. KH. Dian Kadhar, MA, Ketua Pimpinan Majelis Pakar DPC PPP Karawang, M Rahmat Katam.

Ketua DPC PPP Kabupaten Karawang periode 2022 - 2026, H. Dedi Rustandi, S.E, M.M, mengemukakan, bahwa Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC PPP Kabupaten Karawang periode 2022 - 2026 oleh DPP PPP sudah dikeluarkan, dan itu merupakan legalitas yang sah dan sudah jelas.

"Alhamdulilah, hari ini kita dapat melaksanakan rapat perdana di kepengurusan DPC PPP periode 2022 - 2026," ujar Dedi Rustandi yang biasa disapa Derus, kepada awak media.

Dirinya juga, dalam kesempatan silaturahmi itu, menyampaikan bahwa SK kepengurusan DPC PPP Karawang sudah diterbitkan oleh DPP.

Lebih lanjut Derus mengatakan, pasca terbitnya SK kepengurusan baru, sejumlah agenda partai sudah menanti dan harus segera dikerjakan dan diselesaikan.

"Setelah kita mendapatkan SK, sejumlah pekerjaan kepartaian sudah harus kita kerjakan. Adapun beberapa agenda yang segera kita akan garap, terkait kelengkapan administrasi yang berkaitan dengan kepartaian, kemudian terkait rancangan strategi elektoral partai yang nanti akan dibahas didalam Musyawarah Cabang,"  ujar Derus.

Kata Derus, melihat padatnya agenda partai ke depan, pihaknya meminta kesediaan semua pengurus, untuk bekerja bersama - sama dan mengedepankan kedisiplinan.

"Karena PR kita didepan sangat banyak, saya meminta kesediaan semua pengurus bersinergi dalan bekerja, karena ini merupakan tanggungjawab bersama dan harus ditanggung bersama - sama, demi kelancaran tujuan PPP kedepannya,"  harapnya.

Masih ditempat dan waktu yang sama, Ketua Dewan Majelis Syariah DPC PPP Karawang, KH Burhanudin Abdillah pun memberikan nasehat kepada pengurus DPC PPP Karawang yang baru. Mulai dari kedisiplinan pengurus, sinergitas pengurus, hingga rekrutmen Bacaleg tak luput dibahas oleh beliau.

"Bentuk kecintaan kita terhadap PPP harus kita ungkapkan, minimal dengan meningkatkan kedisiplinan dalam berorganisasi, jadi jika ada rapat harus datang tepat waktu, itu cermin perhargaan kita terhadap partai, kita"  papar KH. Burhanudin.

Dia pun menegaskan, dalam agenda rapat pun harus disiapkan segala sesuatunya, mulai dari kejelasan agenda rapat, harus dituangkan juga kedalam bentuk draf agar arah bahasan menjadi terarah dan jelas.

Berkaitan dengan kepartaian, KH Burhanudin mewajibkan semua pihak, baik pengurus, anggota maupun kader agar menguasai pengetahuan soal PPP, bukan hanya secara empiris tapi juga struktural pengurus mulai dari DPP yang wajib diketahui.

"Jangan sampai kader PPP tidak tahu tentang sejarah PPP, siapa - siapa saja pengurus di DPP di DPW atau di DPC," Tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, KH Burhanudin pun membahas terkait rekrutmen Bacaleg yang harus lebih selektif, karena hal itu akan sangat berdampak terhadap kualitas partai.

"Dalam merekrut Bacaleg kita harus selektif, bacaleg PPP harus berkualitas, dengan memenuhi syarat intelektual, ekonomi, kewibawaan serta eksistensi, karena menjadi Dewan itu tidak cukup hanya bisa bicara, tapi harus ditopang pengetahuan untuk mengkonsep, dan memiliki cost politik sebagai penunjang,"  tutup KH. Burhanudin. (red)