= Resmi, Penyelidikan Kasus Jembatan Sirnaruju di Hentikan Kejari Karawang - Nuansa Metro

Resmi, Penyelidikan Kasus Jembatan Sirnaruju di Hentikan Kejari Karawang


Foto : Kepala Kejaksaan Negeri Karawang saat jumpa pers dengan wartawan, Senin (8/3).

www.nuansametro.co.id - Karawang
Kejaksaan Negeri Karawang resmi menghentikan penyelidikan kasus jembatan Sirnaruju yang berlokasi di desa Mekar Buana Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. 

Hal tersebut di sampaikan Kepala Kejari Karawang, Martha Parulina Berliana, didampingi Kasi Pidsus, Danie Chaerudin dan Kasi Intel Tohom saat audiensi gelar perkara proyek jembatan Sirnaruju dengan wartawan di Aula Kejari Karawang, Senin (07/03/2022).

Dalam kesempatan tersebut melalui Kepala Seksi Pidana Khusus, Danie Chaerudin mengungkapkan, bahwa penyelidikan kasus jembatan Sirnaruju di Desa Mekar Buana, Kecamatan Tegalwaru dihentikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang. Pasalnya, aspek pemanfaatan pembangunan jembatan dinilai lebih besar ketimbang kerugian negara.

“Berdasarkan fakta-fakta yang kami dapat dari keterangan sejumlah orang, termasuk saksi ahli dan juga dokumen yang ada, maka penyelidikan kami hentikan,” kata Danie.

Kendati begitu, penyidik kejaksaan meminta pihak ketiga mengembalikan kerugian negara dari kelebihan pembayaran sebesar Rp 86 juta. 

“Kerugian negara sebesar Rp 86 juta sudah dikembalikan Jumat (4/3/22) kemarin,” terang Danie.

Berdasarkan hasil penyelidikan, pembangunan jembatan Sirnaruju tahun 2017 dan 2019 ditemukan aspek administrasi yang mengarah kepada kekurangan dokumen yang harus dilengkapi oleh pelaksana kegiatan. Sedangkan dalam aspek teknis yaitu adanya selisih volume atau kelebihan pembayaran Rp 86 juta.

Jembatan yang sempat heboh itu, kata dia, masih berfungsi layaknya jembatan. Karenanya, penyidik mempertimbangkan manfaat pembangunan jembatan tersebut bagi masyarakat.

“Ternyata pembangunan jembatan itu tahapan dari proyek pembangunan jalan lingkar menuju tempat wisata. Pembangunan belum selesai karena terkendala anggaran,” katanya.

Penduduk sekitar memanfaatkan jembatan tersebut melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengangkut hasil panen pertanian dan dijual ke wilayah Karawang.

“Jembatan itu bermanfaat untuk masyarakat yang akan menyeberang sungai yang alirannya cukup deras,” katanya.

Meski proses penyelidikan sudah dihentikan, namun kejaksaan tidak menutup kemungkinan kasusnya dibuka kembali jika ditemukan bukti-bukti baru. (Irfan)