= Kades Tamelang : "Jangan Ada Aparatur Desa Yang Minta Uang Pada Calon Karyawan PT Dean Shoes" - Nuansa Metro

Kades Tamelang : "Jangan Ada Aparatur Desa Yang Minta Uang Pada Calon Karyawan PT Dean Shoes"


Foto : Kepala Desa Tamelang Ajuk Nurhidayat.

www.nuansametro.co.id - Tamelang
Sedikitnya 500 warga Desa Tamelang dan Mekarjaya Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang telah mendatangi PT Dean Shoes, menuntut untuk dapat di terima bekerja di perusahaan tersebut.

Kepala Desa Tamelang Ajuk Nurhidayat saat di konfirmasi terkait adanya demo yang di lakukan oleh warganya mengatakan, hal ini adalah bukti yang Ia katakan bahwa akan terjadi gejolak di masyarakat.

Di katakan Ajuk, bahwa dalam perekrutan tenaga kerja banyak yang terlibat di dalamnya, seperti LSM, Pihak manajemen pabrik dan juga 2 desa yang terletak di wilayah terdekat perusahaan yakni desa Tamelang dan Mekarjaya.

Ajuk menjelaskan, bahwa pihaknya tidak pernah di beritahu secara transparan tentang seberapa banyak perekrutan tenaga kerja.
 
Di terangkan oleh Ajuk, bahwa pembagian kuota dalam perekrutan tenaga kerja di bagi 3 bagian yakni 40 % di berikan kepada pihak perusahaan dan 60 % di berikan kepada Desa Mekarjaya, sedangkan dari 60 % tersebut 40 % di bagikan kepada ke pihak Desa Tamelang.

Ajuk sangat menyayangkan pihak Perusahaan PT Dean Shoes yang tidak pernah transparan, sehingga Ia juga pernah mengundang pihak perusahaan namun tidak pernah di tanggapi.

Terkait adanya isue adanya perekrutan dengan menggunakan uang sogok yang nilainya hingga Rp 12 juta, kepala desa Tamelang dengan tegas mengatakan, bahwa jangan ada pihaknya atau pihak perusahaan yang meminta uang sepeserpun, dalam perekrutan tenaga kerja di PT Dean Shoes.

"Apabila pihak perusahaan atau pihak nya (aparatur Desa) meminta uang kepada pelamar warga Tamelang, ikuti saja nanti setelah masuk itu kasi tau  dan bawa kepada saya"  terang Ajuk.

Menurut warga desa Tamelang yang berinisial F yang turut aksi demonstrasi itu menyatakan, sebetulnya aksi demo warga ini tidak seharusnya terjadi, apabila sistem manajemen rekrutmen tenaga kerja terkoordinir dengan transparan.”ungkapnya saat dihubungi usai demo.

Untuk meredam gejolak demonstrasi warga tersebut, dia menjelaskan, akhirnya pihak perusahaan mengakomodir warga lingkungan dengan cara pengisian link terkait ketenagakerjaan.

 Akhirnya pihak perusahaan berjanji akan merekrut tenaga kerja lingkungan, setiap harinya sekitar 120 orang dalam memenuhi kuota tenaga kerja perusahaan sejumlah 10 ribu orang tetapi tetap mekanismenya melalui pemerintah desa.

Sedangkan, Pemerintah Desa Mekarjaya melalui staf desanya, Komara Jaya menilai, adanya aksi demonstrasi warga tersebut, agar pihak perusahaan mengetahui bahwa warga lingkungan ternyata masih banyak yang belum terakomodir untuk masuk bekerja di perusahaan itu.

Dia menambahkan, aksi demonstrasi dua warga desa tersebut merupakan  konsekuensi dari pihak perusahaan yang sering atau banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah.  (Adnan).