= Di Desa Barugbug KPM Menjerit, Perubahan Skema BPNT Menjadi Bantuan Tunai Diduga Jadi Ajang KKN - Nuansa Metro

Di Desa Barugbug KPM Menjerit, Perubahan Skema BPNT Menjadi Bantuan Tunai Diduga Jadi Ajang KKN


(Photo Net)

www.nuansametro.co.id - Jatisari
Dengan adanya perubahan Skema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi bantuan tunai, nampaknya petugas Pekerja Sosial Masyarakat  (PSM) Desa Barugbug Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawng, diduga telah memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan dan kepentingan pribadinya, serta diduga momen ini telah dijadikan ajang korupsi para petugas penyalur bantuan.

Dari hasil investigasi jurnalis nuansa metro di wilayah desa Barugbug, terdapat adanya dugaan pelanggaran yang di lakukan oleh PSM dan TKSK dalam penyaluran batuan tunai tersebut.

Para petugas di nilai telah mengabaikan kebijakan dari Mentri Sosial yang juga merupakan arahan dari presiden Republik Indonesia, sebagai upaya untuk mempercepat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan stimulan dari pemerintah, sehingga daya belinya meningkat.

Beberapa KPM Warga RW 06 desa Barugbug beriniisial O, W Dan E saat di minta keterangannya mengatakan, bahwa mereka hanya menerima uang tunai sebesar Rp. 300 ribu selebihnya mereka di beri sembako berupa Beras 20 kg, daging ayam separuh, tempe 1 papan berukuran kecil, 3 buah apel, dan telur ayam setengah kilo gram.

"Sampai sekarang beras tidak dimasak, sebab beras tersebut jelek banyak menirnya"  jelas mereka dalam bahasa Sunda.

Menurut E pertama kali uang di antar  kemudian keesokan harinya baru di kasi sembakonya.

Foto : Beras yang didapat KPM desa 
Barugbug.

E  juga menjelaskan, kalau di hitung harga bahan sembako di nilai kan kepada uang hanya berkiisar Rp 150 ribu masih ada nilai kelebihan uang sebesar Rp 150 lagi yang masih di tahan oleh petugas penyalur bantuan tunai.

Sarya Ketua PSM desa Barugbug saat mau di hubungi untuk di mintai keterangan, belum dapat ditemui dengan alasan dalam keadaan sibuk. 

Laporan : Adnan Siregar