= Tokoh Muda Karawang, Mahar Kurnia Berharap, Menteri Agama Meminta Maaf Atas Kegaduhan Ini, Agar Tidak Menjadi Bola Liar - Nuansa Metro

Tokoh Muda Karawang, Mahar Kurnia Berharap, Menteri Agama Meminta Maaf Atas Kegaduhan Ini, Agar Tidak Menjadi Bola Liar


Foto : Tokoh Muda Karawang, H. Mahar Kurnia saat silaturahmi dan sosialisasi program "Bimbingan kerja untuk wirausaha dan kerja swasta".

www.nuansametro.co.id - Karawang
Ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengumpamakan toa masjid dengan gonggongan anjing mendapat sorotan dari berbagai pihak. Menag Yaqut bahkan didesak untuk meminta maaf terkait ucapannya tersebut.

Hal itu menuai banyak kritikan di masyarakat, termasuk tokoh muda Karawang H. Mahar Kurnia, disela-sela pertemuan dengan anak-anak muda Karawang dalam silaturahmi dan sosialisasi program "Bimbingan kerja untuk wirausaha dan kerja swasta".

Menurut Mahar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, sebenarnya memiliki PR yang begitu banyak saat ini, diutamakan program yang prioritas terlebih dahulu, seperti kesejahteraan para Amil yang masih jauh dari hidup layak, serta Pungli di pengadilan agama soal sidang dan persyaratan waris dan wakaf yang masih menggunakan birokrasi yang panjang.

Edaran menteri agama ini, khawatir di politisasi pihak-pihak tertentu, untuk kepentingan politik yang akan membuat resah di masyarakat.

Mahar menjelaskan, kebijakan hal seperti itu seharusnya ditunda dahulu, menteri agama haris memprioritaskan program-program yang masih tertunda dan dianggap sangat penting dimasyarakat .

"Pembinaan para petugas lapangan yang meski dibarengi kesejahteraan, mereka itu yang sangat urgent, Harapan kami, sebagai masyarakat Karawang, berharap edaran itu dibatalkan agar tidak menimbulkan pro-kontra dimasyarakat. Adapun menteri agama mendapat laporan dan kajian-kajian tentang suara yang menggangu, cukup ditingkat elit saja, seperti dewan mesjid dan biarkan dewan mesjid membuat pembinaan - pembinaan ke bawah"  sarannya.

Mahar juga berharap, Yaqut Cholil Qoumas agar meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, agar persoalan ini tidak menjadi bola liar, yang menganggap terkesan bahwa menteri agama anti suara adzan.

"Semoga, persoalan ini tidak menjadi sebuah bola liar. Kalau seperti ini kan terkesan seperti ada diskriminasi tentang suara adzan,"  pungkasnya.  (Fan)