= Peresmian dan Pengukuhan Pengurus Paguyuban Damar Kedhaton Surakarta Berlangsung Khidmat - Nuansa Metro

Peresmian dan Pengukuhan Pengurus Paguyuban Damar Kedhaton Surakarta Berlangsung Khidmat


www.uansametro.co.id - Boyolali 
Harapan besar untuk kebangkitan kembali budaya Nusantara yang merupakan jati diri bangsa Indonesia tercurah kepada Dinasty "Mataram Nusantara" berawal dari bersatunya kembali KGPH Puger, KGPH Adipati Benowo, GPH Madukusumo, putera Susuhunan Pakubuwono XII Karaton Surakarta Hadiningrat.

Ketiga kakak beradik saudara kandung ini menangis haru, berpelukan dan saling memaafkan, setelah 17 tahun lamanya berbeda jalan berbeda pandangan begitu dingin dan beku, saat beliau-beliau akhirnya kembali bersatu. 

Dari semua yang menyaksikan pun ikut  terharu, hingga akhirnya pada tanggal 19 april 2021 lalu menjadi hari yang begitu istimewa, dengan kembali hangat bercengkerama bercerita tentang masa lalu, masa kecil dimana semua mereka masih bermain bersama.

Pada akhirnya momentum kebersamaan itu diabadikan sebagai awal kedamaian dan kesejahteraan (awal mulo bukane bangkit lan kuncarane) Mataram - Majapahit, Karaton Surakarta Hadiningrat dibentuklah sebuah yayasan 'Damar Kedhaton Nusantara' oleh KGPH Adipati Benowo Ketua Umum Paguyuban Damar Kedhaton Nusantara.

Yang diharapkan kembalinya sebagai pemersatu dinasty kerajaan dan sebagai wadah para Pelaku dan Pelestari juga Pametri Kabudayan Nusantara. Dari 70 pengurus cabang yang hadir diantaranya ( Ketua, Sekretaris dan Bendahara ) di Sekretariat Paguyuban Damar Kedhaton Nusantara pada hari Minggu tanggal 12 Desember 2021 di Pendopo Banyudono Pengging Boyolali yang dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Benowo ( Gusti Benowo )

Untuk sementara sampai dengan hari ini tercatat di kepengurusan pusat ada 67 cabang kepengurusan, yang meliputi Bali, Madura, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera, NTT, Sulawesi dan Papua. 

Pada tiap cabang dari 1 kepengurusan hanya dibatasi 500 anggota, jika lebih dari itu harus membuka cabang baru, untuk memaksimalkan manajemen dan mengoptimalkan koordinasi antar pengurus dan anggotanya yang rencananya digelar pada 29 Januari 2022  untuk Persetujuan Penyelenggaraan Peresmian dan Pengukuhan Pengurus Paguyuban Damar Kedhaton Surakarta dan Pengesahan Pengurus Cabang di Pengurus. 

Untuk mendapatkan surat pengangkatan, dengan dilegalisasi Sertifikat secara sah dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Putera Ndalem Susuhunan Paku Buwono XII Karaton Surakarta Hadiningrat di Ndalem KGPH Adipati Benowo Tegal Arum RT 007 RW 002 Desa Bendan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa tengah. Dan dilanjutkan ke acara sakral Labuhan Sesaji atau Larung sesaji di pantai Parangkusumo Yogyakarta.

Yang bertujuan untuk mencintai Budaya Nusantara adalah penghargaan kepada para leluhur Nusantara yang telah mewariskan negeri ini dan telah mewariskan ajaran, budi pekerti luhur yang dimaksud adalah, merawat warisan ajaran mulia nan Adhi Luhung untuk hidup harmoni dan bahagia di alam semesta.

"Semoga pengurus setiap wilayah dan cabang mampu mengkoordinir dan memfasilitasi para anggota yang tergabung untuk kembali mencintai dan melestarikan budaya Nusantara agar budaya bangsa kita tetap lestari," ujarnya

Lanjut KGPH Adipati Benowo mengatakan kehormatan dan kemasyhuran sebuah bangsa tergantung dari kekuatan, keindahan dan kelestarian budaya bangsanya. Melalui sarasehan Budaya dan peresmian pendirian "Pawiyatan" sekolah budaya jawa ( aksara, bahasa, budi pekerti, syair, kudung, seni karawitan, seni tari, pambiwara / pranata cara, rias penganten ) sekaligus pengangkatan secara resmi "Dwija" ( Guru ) "Pawiyatan Kedhaton" yang diagendakan pada Februari 2022 

"Semoga kepengurusan Paguyuban Damar Kedhaton Nusantara semakin berkembang maju dan menjadi kekuatan untuk melestarikan adat dan budaya di wilayah masing masing,"  Tandasnya.

Ket gelar :
S.I.S.K.S     ; Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan 
K.G.P.H      ; Kanjeng Gusti Pangeran Haryo
G.P.H.        ;  Gusti Pangeran Haryo
(Oya)