= Milad Ke Lima Komunitas GSW, Melakukan Perjalanan Dari Kamal Kalideres ke Baduy Luar - Nuansa Metro

Milad Ke Lima Komunitas GSW, Melakukan Perjalanan Dari Kamal Kalideres ke Baduy Luar


Foto : Komunitas sepeda Gowes Sehat Wal Afiat (GSW) saat melakukan perjalanan ke suku Baduy Luar, Minggu (30/1) pagi.

www.nuansametro.co.id - Jakarta
Komunitas sepeda Gowes Sehat Wal Afiat (GSW) mengadakan perjalanan cukup jauh menuju tempat bermukim suku Baduy Luar sejauh kurang lebih 120 km dari Prepedan Kamal Kalideres Jakarta Barat, Minggu (30/1) pagi. 

Dengan titik kumpul (Tikum) Star dari depan Sekretariat Masjid Jami Al Ikhrom Prepedan RT. 03/09 Kamal Kalideres Jakarta Barat. Komunitas Gowes Sehat Wal afiat (GSW) berangkat bersama-sama menuju Baduy dengan total 42 pesepeda yang ikut serta. Sepeda yang mereka gunakan pun beragam sesuai kesukaan dan kenyamanan saat melakukan perjalanan jauh. 

Rencana kegiatan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari dan baru bisa terlaksana hari Minggu ini.

Saat di jumpai Jurnalis Nuansa Metro, Dewan Pembina, Alamsyah, mengatakan, bahwa kegiatan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari dan baru bisa terlaksana hari Minggu ini.

"Acara dan rangkaian Milad Gowes yang ke 5, acara ini untuk penyemangat. Alhamdulillah, dengan motto Sehat dalam kebersamaan dengan tidak meninggal kan kewajiban kita sebagai seorang muslim, mari kita awali acara keberangkatan ini dengan doa mudah mudahan keberkahan bertambah nya kebaikan ini akan menjadi hal yang diridhoi oleh Allah SWT " Sambungnya.

Mereka berangkat 42 peserta dan salah satu orang menjadi penunjuk arah, karena dianggap sudah berpengalaman ke daerah Baduy Luar.

Menurut Amsar, ditengah perjalanan para pesepeda dapat menikmati suguhan pemandangan yang indah berupa pegunungan dan pepohonan kebun kelapa sawit, serta jembatan kuning yang konon menurut cerita merupakan jembatan legendaris buatan Belanda untuk menuju ke Baduy.

Satu peserta lain Robby mengatakan, perjalanan menuju baduy ini adalah perjalanan yang memang menguras tenaga dan fisik jadi memang harus ada persiapan. Pesepeda harus melalui proses latihan. Medan dengan rute perjalanan yang rolling tanjakan aduhai serta turunan yang mendebarkan perlu fisik yang prima

"Alhamdulillah, kita sampai di tujuan sekitar jam 19.20 WIB dan kita singgah disalah satu kediaman suku Baduy Luar yakni dirumah Saprudin (Ebeng)"  ucap Amsar.

Serunya, Amsar menceritakan, pada hari Minggu siang seluruh peserta menikmati pemukiman suku Baduy Luar, menyusuri jembatan yang terbuat dari bambu dan menikmati aktifitas pagi hari di wilayah suku Baduy Luar dengan berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan.

"Saat menuju jembatan, kita bisa melihat keindahan alam wilayah suku Baduy Luar. Lelah kita terbayarkan setelah gowes 120 km dengan suguhan keindahan alam suku Baduy luar", ungkap Amsar.

Amsar mengatakan, karena telah lelah bersepeda saat berangkat sejauh 120 km dan sudah terlalu siang untuk melakukan perjalanan sepeda lagi, para peserta memutuskan secara bersama-sama untuk loading agar sampai di Jakarta tidak terlalu malam.

"Sungguh sebuah perjalanan yang mengasikkan sekaligus melelahkan", ujar Amsar. (zul/Sar)