= Janji Kepada Masyarakat Cianjur, Pembangunan 17 Jembatan Bakal Direalisasikan Bupati di Tahun 2022 - Nuansa Metro

Janji Kepada Masyarakat Cianjur, Pembangunan 17 Jembatan Bakal Direalisasikan Bupati di Tahun 2022


Foto : Tragis, siswa SMPN di Cianjur, yang akan berangkat ke sekolah harus menantang maut menyeberang jembatan bambu yang sudah lapuk.

www.nuansametro.co.id - Cianjur
Pembangunan sebanyak 17 jembatan baru dan rusak ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur harus rampung diakhir tahun ini. Saat ini ada sebanyak 17 jembatan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan untuk meningkatkan aktivitas warga, terutama perekonomian.

“Pembangunan jembatan baru dan rusak tersebut, sebagai akses penghubung antar kampung dan desa yang ada dimasing-masing kecamatan. Memang saat ini, kita targetkan hingga akhir tahun 2022 sudah selesai dibangun, dimana sebanyak 17 jembatan yang tersebar di Cianjur utara hingga selatan, sudah menjadi prioritas,” kata Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, kepada awak media belum lama ini.

Terkait dengan pembangunan jembatan gantung putus dan rusak berat, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, agar dalam waktu dekat dilakukan pembangunan. 

Saat ini, pembangunan jembatan permanen di beberapa kecamatan di utara dan selatan sudah dianggarkan.

“Namun masih menunggu skala prioritas karena ditakutkan kembali dipotong untuk penanganan pandemi yang masih terjadi. Tapi kita upayakan agar tidak lagi terhambat pembangunan jembatan permanen di sejumlah titik. Pasalnya, ini sebagai upaya meningkatkan kembali aktivitas terutama perekonomian,"  ujar Bupati.

Diketahui, kembali beredar sebuah vidio dimana pelajar Di Desa Cimaragang.Kecamatan Cidaun Rela menantang maut, lantaran mereka harus melewati jembatan gantung yang hampir putus setiap harinya untuk sampai ke Sekolah..

Terpisah, Kepala Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Ceceng Rustiawan mengatakan, seperti diketahui, siswa SD di Kecamatan Naringgul, terpaksa menyeberangi jembatan bambu yang sudah lapuk untuk pergi dan pulang sekolah. 

Bahkan mereka tetap memaksakan diri meski landasan jembatan tertutup air akibat sungai meluap.

“Memang jembatan bambu sepanjang 15 meter dengan ketinggian 7 meter itu, membentang di atas Sungai Cikondang yang merupakan batas antar Desa Wangunjaya dan Desa Malati. Pasalnya jembatan ini, sudah berlangsung dari sejak belasan tahun terakhir. Makanya, kami berharap jembatan segera dibangun,” kata Ceceng kepada wartawan, Sabtu (29/01/2022).

Dia mengaku dari sejak tahun 2018, pihaknya sudah mengajukan pembangunan jembatan ini kepada pihak dinas terkait yang ada dilingkungan Pemkab Cianjur. 

Namun hingga saat ini belum mendapat jawaban, sehingga pihaknya bersama warga hanya bisa melakukan perbaikan landasan dengan bambu yang baru.

“Selama ini jembatan tersebut, merupakan akses utama warga saat berkegiatan, terutama aktifitas ekonomi untuk menjual hasil bumi ke kota kecamatan atau ke Cianjur. Harapan kami tahun ini, mendapat pembangunan karena desa tetangga sudah dibangun jembatan tahun lalu,”pungkasnya.  (SYa-Din)