= Kades Tegalsawah Akui Kuasai Keuangan Bumdes, Beralasan Untuk menyelamatkan Kebangkrutan - Nuansa Metro

Kades Tegalsawah Akui Kuasai Keuangan Bumdes, Beralasan Untuk menyelamatkan Kebangkrutan


Foto : Kades Tegalsawah, H. Ade Kardiatna saat diwawancarai nuansametro.co.id, Rabu (3/11).

www.nuansametro.co.id - Karawang
Rencana aksi penanggulangan kemiskinan ekstrem di desa, telah disiapkan melalui berbagai skema. Salah satunya melalui pelibatan warga di unit usaha BUMDes. Di masa pandemi covid-19, di bidang ekonomi membuat banyak sektor usaha gulung tikar. Tentunya, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) diharapkan bisa menjadi pengungkit ekonomi di masa pandemi.

"Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi sungguh luar biasa. Banyak usaha gulung tikar, pengangguran meningkat, dan lapangan kerja semakin sulit. Di situasi seperti ini kita harapkan Bumdes mampu menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar beberapa waktu lalu di Jakarta.

Namun, sepertinya harapan Mendes PDTT tidak semua dapat direalisasikan oleh Bumdes yang ada di setiap desa. Misalnya, seperti Bumdes di desa Tegalsawah, kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Seperti yang diungkapkan warga Tegalsawah yang berinisial MT kepada nuansametro.co.id, bahwa program unit usaha simpan pinjam di Bumdes Desa Tegalsawah sudah tidak berjalan. Dikarenakan uang milik Bumdes diduga dikuasai oleh kepala desa Tegalsawah, H. Ade Kardiatna.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya pinjaman dari Bumdes berjalan. Namun untuk tahun ini sama sekali tidak ada program pinjaman modal usaha buat warga. Informasi yang saya dapat, uang di Bumdes itu di serahkan dan sekarang dikuasai oleh pak kades yang megang uangnya"  ujar MT.

Saat masalah tersebut di konfirmasikan kepada Kepala Desa Tegalsawah, H. Ade Kardiatna, di ruangan kerjanya, pada Rabu (3/11), membenarkan, bahwa keuangan Bumdes desa Tegalsawah saat ini dikuasai oleh dirinya.

Alasan dirinya menguasai keuangan Bumdes, dikarenakan untuk menghindari kebangkrutan atas keuangan yang dikelola oleh para pengurus Bumdes. 

"Memang benar, uang Bumdes Desa Tegalsawah saya amankan. Karena saya tidak mau sampai keuangan yang ada di Bumdes habis tidak karuan, seperti tahun-tahun sebelumnya yang sempat merugi sekitar 135 jutaan" ungkap Ade Kardiatna.

Menurut Ade akibat meruginya keuangan Bumdes, dikarenakan adanya program pinjaman kepada warga. Setelah di pinjamkan, dana Bumdes tersebut malah macet, tanpa ada yang mengembalikan.

"Mungkin asumsi warga peminjam, bahwa uang itu dana hibah. Padahal kan uang pinjaman itu harus berputar, karena buat dipinjamkan kembali kepada warga yang sama membutuhkannya"  jelas Ade.

Lebih lanjut Ade mengungkapkan, bahwa keuangan Bumdes yang dia kuasai hanya Rp. 70 juta. Namun, saat ini yang disimpan di kas hanya tinggal 30 juta. Yang 40 juta lagi, sudah di belikan lahan.

"Uang Bumdes keseluruhannya memang ada sisa Rp. 70 juta, namun sudah dibelikan lahan Rp. 40 juta, dan sisanya yang Rp. 30 juta saya simpan di  Kas"  pungkasnya. (Dar/Jak/Tata)