= Opan, Terapis Muda Berbakat Asal Karawang, Mampu Mengembalikan Kesegaran Tubuh Yang Kelelahan - Nuansa Metro

Opan, Terapis Muda Berbakat Asal Karawang, Mampu Mengembalikan Kesegaran Tubuh Yang Kelelahan


Foto : Terapis Muda berbakat, Topan Kristiana alias Opan.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Memiliki nama asli Topan Kristiana, anak muda berusia 23 tahun ini sangat berbakat disegala bidang. Pemuda asal Kabupaten Karawang ini juga, ternyata mendalami bidang Terapis.

Topan Kristiana yang biasa disapa Opan ini, Bidang Terapis yang dijalaninya adalah Therapy Treatment Sederhana.

Opan yang dalam prakteknya selalu menerima pekerjaan Therapy Treatment dengan menerima panggilan dari rumah ke rumah, tempat kosan, hotel ataupun dipanggil ke apartment.

Anak dari pasangan suami istri almarhumah ibu Atikah dan Almarhum Bapak Marta ini. Dalam kesehariannya cukup humble dan menyenangkan bila dijadikan teman ngobrol, kocak dan selalu menghibur lawan bicaranya.

Opan yang bertempat tinggal di dusun Kalipandan desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur ini. Terbilang sosok muda yang selalu kuat dan tegar dalam menjalani kehidupannya, walaupun jauh dari keluarga dan kakak kandungnya.

"Paling, kalau kangen sama keluarga, saya berkomunikasinya hanya lewat Handphone. Karena opan anak terakhir (bungsu) dari 7 bersaudara"  ucapnya mengawali obrolan dengan nuansametro.co.id, Sabtu (16/10). 

Menurut Opan, dalam kesehariannya mencari konsumen yang akan di Therapy Treatment, dia mengandalkan tawaran di sosial media. 

"Opan dalam mencari konsumen atau pelanggan yang ingin di Therapy Treatment, selalu posting di sosmed, di facebook dan WhatsApp. Masalah ada atau tidak adanya, Opan selalu fosting trus, biar yang lupa jadi ingat. Sekalinya ada job, suka antri saking banyaknya pelanggan yang mau di Therapy Treatment"  ungkap Opan sembari tersenyum.

Lebih lanjut Opan menuturkan, para pelanggannya, kebanyakan kalangan ibu-ibu rumahtangga, para gadis ABG, bahkan para pemandu lagu dan biduan dangdut di Karawang dan pejabat media lainya. 

"Kadang, banyak yang memandang pekerjaan Opan ini dengan sebelah mata. Kadang Opan suka mendapatkan ejekan, karena mayoritas pelanggannya kebanyakan kaum Hawa. Tetapi bagi Opan, hal itu semua dijadikan cambuk buat kesuksesan Opan kedepannya"  ujarnya.

Kata Opan, yang terpenting dari hasil pekerjaannya itu, dia dapat menabung untuk masa depannya. Masalah cacian atau hinaan, sudah dianggap oleh dirinya sebagai penyemangat untuk kemajuan hidupnya.

Sebenarnya, Opan pun menginginkan pekerjaan seperti yang seusianya, bekerja di pabrik atau diperusahaan yang ada tersebar dikawasan di Karawang. 

Namun, Opan sendiri menyadari dengan kondisi pendidikan nya, yang hanya mengenyam bangku SMP. Dirinya tidak dapat melanjutkan pendidikan nya dikarenakan terbenturnya biaya. Semenjak orang tuanya meninggal, dirinya tidak berani melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Bukannya tidak mau bersekolah lagi. Karena faktor ekonomilah yang memaksa Opan harus drop out dari dunia pendidikan. Semenjak orang tua Opan meninggal saja Om, yaa Opan langsung banting tulang mencari pekerjaan buat isi perut, biar tidak kelaparan Om"  paparnya.

Waalaupun, Opan memiliki kakak kandung banyak, semuamya sudah berkeluarga. Keluarga kakak-kakaknya sudah memiliki anak. Kata Opan, mereka bukan tidak mau mendukung adik bungsunya ini.  Opan tidak mau membebankan keluarga kakak-kakaknya, dengan harus memutar otak untuk biaya sehari-hari, bayar LKS dan bayar yang lain-lainnya di sekolah. 

"Alhamdulillah, Opan sebenarnya pernah merasakan pendidikan SMK sampai kelas 1. Karena tidak mau membebankan Kepada kakaknya, Opan mengalah untuk berhenti dari sekolah saja"  imbuhnya.

Setelah berhenti dari sekolah, Opan diajak temannya untuk kerja di hotel minimalis yang ada di Karawang. Namun di hotel tersebut Opan hanya betah selama 1 Tahun dengan gaji yang sangat kecil. 

Setelah keluar kerja dari hotel, dirinya lalu memutar otak, bagaimana caranya memiliki keterampilan yang dapat menghasilkan uang.

Sejak keluarnya bekerja dari hotel, Opan mencoba untuk berbaur bergaul sana sini dengan berbagai orang. Opan pun pernah bekerja di Mall menjadi cleaning service (OB) dengan gajih 1.5 juta, itupun sama lebih perih dari pengalaman sebelumnya. Tiap hari dirinya kadang harus jalan kaki menuju tempat kerjanya, dikarenakan tidak memiliki ongkos untuk naik angkutan umum.

Lambat laun Opan muda banyak bergaul dengan sesama OB. Satu hari, dirinya berkenalan dengan seorang yang menawarkan kerja di sebuah  CLub House Karaoke dan Diskotik yang ada di Karawang juga.

"Ditempat karaoke dan diskotik itu, Opan bekerja sebagai Housekeeping, menyambut tamu dan membersihkan room. Namun, tak berselang lama, saya berhenti kerja, karena penyakit lambung kambuh. Sebulan lamanya tergeletak sakit"  urai Opan.

Akhirnya, dari perjalanan hidupnya itulah Opan mulai berpikir untuk serius mendalami keterampilan didunia Therapy Treatment.

"Selain dunia Therapy Treatment, Opan pun sering kerja sampingan lainya, apapun dilakukan. Seperti menjadi asisten freelance, asisten penyanyi dangdut di Karawang dan kadang asisten pemandu lagu. Besar kecilnya pendapatan, Opan tidak mempermasalahkan. Kerja apapun dilakukan, yang penting jangan sampai merugikan orang lain. Karena kita butuh untuk kebutuhan kita kedepannya. O iya, kalau ada yang butuh therapy silahkan hubungi langsung ke no Opan saja di 0895 3203 07475"  pungkas Opan mengakhiri perbincangan. (NP)