= Moderasi Beragama Cara Mengamalkan Ajaran Agama Dengan Tidak Ekstrem - Nuansa Metro

Moderasi Beragama Cara Mengamalkan Ajaran Agama Dengan Tidak Ekstrem


Foto : Mahasiswa dari Unsika Karawang bersama Aparatur desa Rengasdengklok Selatan dan warga.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Universitas Singaperbangsa Karawang (Uniska) bersama Pemerintahan desa Rengasdengklok Selatan menggelar penyuluhan moderasi beragama, Kamis, (14/10/2021).

Sudah 23 kali Uniska bersama Pemerintahan desa Rengasdengklok Selatan melaksanakan penyuluhan moderasi beragama.

Seperti disampaikan Dra. Ine Rahayu M.Pd selaku narasumber dari Uniska Karawang, penyuluhan pembinaan  manajemen komunikasi pengembangan moderasi dan kerukunan umat beragama yang berdaya saing global di setiap Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Karawang.

"Moderasi beragama merupakan sikap memilih jalan tengah, dimana berusaha adil dan berimbang dan tidak berlebihan,"  Ucap Ine.

Dikatakannya, moderasi beragama ini merupakan cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.

 "Tidak ekstrem disini yaitu tidak ekstremisme, radikalisme, memberikan ujaran kebencian (hate speech) hingga retaknya hubungan antar umat beragama, adapun moderasi beragama dilingkungan sekitar mencakup beberapa contoh sebagai berikut,

 1. Menghormati agama yang diyakini orang lain
 2. Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain
 3. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain
 4. Tidak membeda - bedakan teman yang berbeda agama dengan kita, dan yang ke 
5. Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar.

Masih menurut Ine, ke 4 indikator dalam moderasi beragama ini yaitu, Komitmen kebangsaan yang kuat.

 "Sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dan menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia, " Ujarnya.

Sementara pada kesempatan yang sama, Dr. H. Acep Nurlaeli pun memberikan pemahaman, bahwa rusaknya suatu agama tersebut karena umatnya.

"Maka dari itu, perlu adanya moderasi beragama guna terciptanya kerukunan antar umat beragama, hingga terciptanya sebuah kedamaian dalam menjalani kehidupan,"  Papar Acep Nurlaeli.

Sementara di tempat yang sama, Kades Rengasdengklok Selatan, Hj. Asih Mintarsih mengucapkan rasa syukur dengan adanya penyuluhan dari para mahasiswa Uniska terhadap masyarakatnya.

"Alhamdulillah, dengan adanya penyuluhan kerukunan antar umat beragama, diharapkan dapat hidup berdampingan hingga terciptanya kedamaian," Tandasnya.  (sep/red)