= Dituding Oknum Aparatur Desa, Pemilik E Warung Kartinah Bantah Keras Adanya Pungli - Nuansa Metro

Dituding Oknum Aparatur Desa, Pemilik E Warung Kartinah Bantah Keras Adanya Pungli


Foto : Peserta keluarga penerima manfaat (KPM) warga dusun Cimahi Desa Kedung Jeruk Kecamatan Cibuaya.

www.nuansametro.co.id - Cibuaya
Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang merupakan program Pemerintah pusat melalui Kemensos. Bantuan tersebut dilaksanakan kegiatannya melalui Bank BTN kerjasama dengan E Warung Kartinah, yang beralamat di dusun Cimahi Desa Kedung Jeruk Kecamatan Cibuaya.

Dari berbekal informasi di media masa yang beredar, terkait adanya dugaan pungli (pungutan liar) yang diduga dilakukan oleh E Warung Kartinah.

Saat masalah tersebut dikonfirmasi kan kepada Ansori Nurdin pemilik E Warung Kartinah, di kediamannya, mengungkapkan kepada nuansametro.co.id, terkait dengan adanya dugaan pungli di E Warung Kartinah. Ansori membantah bila di E Warung Kartinah miliknya tidak ada pungli terhadap warga penerima manfaat. Dia juga dengan tegas mengatakan, bahwa informasi tersebut sangatlah tidak benar

Ansori merasa kecewa atas statemen dari oknum perangkat desa yang menyebutkan, bahwa pelaksanaan  kegiatan bantuan tersebut diduga di pungut oleh E Warung Kartinah.

"Selama ini kami mengelola kegiatan BPNT tak pernah memungut dari KPM (keluarga penerima manfaat) yang mendapatkan bantuan tersebut"  ungkap Ansori. 

Lebih lanjut dia pun menjelaskan, sebagai E Warung Kartinah pihaknya merasa tidak senang dituding adanya pungli. Untuk program BPNT melalui E Warung Kartinah yang disalurkan kepada KPM sebanyak 250, dengan nilai perbulan 200 ribu. Hal itu diperuntukan pembelian sembako, diantaranya beras, telor Dan sebagainya.

Menurut Ansori, semenjak program bantuan BPNT, yang disalurkan selama ini kepada KPM tidak ada pungutan dalam bentuk apapun. Malahan, dengan program ini yang merasakan di pungut adalah E Warung Kartinah oleh pemerintah Desa senilai 3 ribu per KPM perbulan.

"Dan kami berikan setelah kegiatan tersebut, dari dana yang diberikan sebetulnya keuntungan dari pengelolaan warung dengan suplayer pengadaan barang. Makanya, dalam hal tudingan adanya pungli di  E Warung Kartinah, kami sangat keberatan dan membantah keras hal itu. Kepada nuansametro.co.id diharapkan untuk kroscek kepada KPM"  tegas Ansori. 

Sementara itu, dari penulusuran nuansa metro kepada warga sebagai penerima manfaat bernama Ajam, mengatakan semenjak dengan adanya bantuan itu, dirinya merasa terbantu. 

"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan khususnya pengelola E. Warung Kartinah, yang sudah membantu menyalurkan bantuan. Selama ini dalam kegiatan tersebut, belum pernah adanya pungutan oleh E warung. Kalau ada yang mengatakan bahwa ada pungli seperti itu. Itu sangat tidak benar, karena saya tidak pernah dipungut apapun oleh E Warung Kartinah"  ungkap Akan.

Hal serupa, juga dikatakan Anem, sebagai warga penerima BPNT, dirinya merasa terbantu dengan adanya E Warung Kartinah. Karena selama ini dirinya tidak pernah merasa dipungut biaya apapun.

Menurut Anem, terkait informasi adanya isu pungutan, itu tidak benar. Dirinya mendapatkan bantuan dari program Covid 19 dari Bulog. Dalam pengambilan beras saat ini, harus tanda tangan absen sebagai penerima bantuan itu. 

Dengan tanda tangan itu, kata Anem, bukan KPM untuk menjatuhkan E Warung Kartinah apalagi untuk diganti.

"Itu semua tidak benar, tanda tangan kami semua jangan dijadikan dasar untuk pergantian E Warung Kartinah ini, jangan salah paham. Dan peserta BPNT yang disalurkan oleh E Warung Kartinah merasa sudah kondusip dan nyaman. Hal itu jangan di jadikan ajang untuk menjatuhkan E Warung Kartinah, tanda tangan kami jangan sampe disalahgunakan untuk hal yang tidak benar"  jelas Anem.

Sementara, berbekal dari informasi tersebut nuansametro.co.id, belum berhasil mendapatkan keterangan dari  TKSK Kecamatan Cibuaya, hingga berita ini di publish. (Ito)