= Bah Bapung : "Kisah Kandage Lante Bakal Tampil di Ajang Festival Kebudayaan di Belanda" - Nuansa Metro

Bah Bapung : "Kisah Kandage Lante Bakal Tampil di Ajang Festival Kebudayaan di Belanda"


Foto : Shooting vidio klip tentang seni dan budaya lokal dalam kisah Kandaga Lante, di Pantai Sarakan, Tirtajaya Karawang, Jawa Barat.

www.nuansametro.co.id - Tirtajaya
Bah Bapung atau yang biasa akrab di sapa Bapung Aing, salah seorang tokoh penggiat kearifan seni dan budaya lokal saat mendatangi salah satu pantai yang ada di wilayah Tirtajaya Karawang atas permintaan salah seorang anggota Karang Taruna Iwan Kurniawan di wilayah tersebut untuk memperkenalkan pantai tersebut ke khalayak umum.

Karena pada saat itu memang Bah Bapung tersebut sedang shooting vidio klip tentang seni dan budaya lokal untuk di ikut sertakan dalam event mancanegara, yaitu di Belanda, untuk memperkenalkan kesenian dan kebudayaan indonesia di kancah dunia.

Bapung mengatakan, bahwa dirinya terinspirasi dari kisah Kandage Lante, di kisahkan ada seorang ksatria Padjajaran sebelum Tilem yang menyerahkan mahkota Binokasih dan atribut keprabon kepada Pangeran Angka Wijaya (Pangeran Kusumanata) atau Geusan Ulun sebagai Raja Sumedang Larang yang di percaya sebagai pewaris loyalis dan penerus Tirah Pakuwan Padjajaran.

"Inspirasi itu kami jadikan ide untuk lagu dan vidio klip dengan judul Kandaga, yang menceritakan kisah dirampasnya Mahkota Ibu Ratu beserta golok lubuk, bilah tombak, dan sagedeng padi (Pare Pocongan) dan para taruna (Kandaga) yang berjuang untuk mengembalikan benda - benda pusaka tersebut ke Ibu Ratu"  tutur Bah Bapung.

Menurutnya dari beberapa benda pusaka tersebut, dia analogikan sebagai simbol kepribadian, harkat serta martabat sebuah kerajaan.
Mahkota sebagai Kehormatan, dan jati diri serta entitas. Golok Lubuk mencerminkan kekuatan, wibawa, perjuangan dan identitas. Tombak menunjukan kecerdikan, kelincahan, keadilan dan sportifitas. 

Sedangkan Padi Sagedeng (pare pocongan) melambangkan kesuburan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Pada saat melakukan shooting vidio klip dan lagu Kandaga tersebut untuk di ikut sertakan dalam sebuah event yang akan di laksanakan di Belanda nanti.

Bah Bapung melibatkan beberapa pihak terkait yang ada di wilayah Pantai tersebut, yaitu Pak Kono Suyatno sebagai salah seorang yang memang mengelola pantai Sarakan tersebut, serta pihak-pihak lain di antaranya Kang Iwan Kurniawan, Karang Taruna Sabajaya dan Karang Taruna Tambak Sari.

"Ini hanya merupakan bagian dari ikhtiar kecil kami, yang berkarya dengan segala kekurangan serta keterbatasan untuk menstimuluskan keluarga, rekan dan sahabat kami untuk tetap memberi warna atau pesan moral, yang memang belum tersentuh oleh pemangku kebijakan. Namun  kita sadar akan kapasitas kita" Ungkapnya..

Terlebih dari itu Bah Bapung mengungkapkan, dirinya bukanlah seniman ataupun hartawan, tapi dirinya hanya sebatas rakyat biasa yang tengah berusaha untuk menunjukan rasa bangganya terhadap kota Karawang dengan caranya sendiri dan selebihnya memerdekakan semua opini dan persepsi tentang ini.

Sementara itu Iwan Kurniawan salah seorang anggota karang taruna dan aktifis sosial di wilayah tersebut, menyampaikan harapan dan rasa bangganya terhadap apa yang di lakukan oleh Crew dari Bah Bapung. Menurutnya, dengan adanya shooting pembuatan vidio klip dan lagu Kandaga tersebut di lokasi pantai Sarakan, tentu kedepannya Pantai Sarakan Karawang  akan menjadi pusat perhatian pemerintah, agar dapat di realisasikan menjadi salah satu destinasi objek wisata pantai yang ada di karawang. (Asep Supri)