= Pelaksanaan Pekerjaan Drainase di Dusun Krajan B Desa Jayakerta, Terkesan Amburadul - Nuansa Metro

Pelaksanaan Pekerjaan Drainase di Dusun Krajan B Desa Jayakerta, Terkesan Amburadul


Foto : Papan informasi Kegiatan drainase di Dusun Kerajan B Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

www.nuansametro.co.id - Karawang Pelaksanaan pembangunan drainase di Dusun Krajan B RT/RW 05/02 Desa Jayakerta Kecamatan Jayakerta, yang bersumber dari APBD II Kabupaten Karawang itu, diduga sudah melenceng dari spek yang telah ditentukan oleh pihak Dinas PUPR Karawang, bahkan terkesan asal jadi.

Kegiatan tersebut dianggarkan sebesar 189.101.000, dengan Volume P = 2 X 153.00,M T= 0.80,M, yang dikerjakan oleh CV. Multi Karya Wiguna selaku penyedia jasa.

Dari pantauan awak media dilokasi pembangunan drainase, terlihat dalam pemasangan batu belah dalam kondisi disaluran tersebut banyak air. Dan tidak dikeringkan terlebih dahulu, yang menyebabkan pasangan batu tersebut terendam air.

Dengan melihat kondisi Pekerjaan tersebut, Sekjen DPC GMPI Kecamatan Jayakerta, Asep Kurniawan, angkat bicara. Pihaknya sangat menyayangkan melihat kondisi pekerjaan drainase yang ada di Dusun Krajan B RT 05/02 Desa Jayakerta. 

Kata Asep, seharusnya ketika mengerjakan drainase itu, pihak pelaksana mengeringkan dahulu saluran tersebut dari rendaman air. Agar pemasangan material batu belahnya tidak mubajir dan hasil pekerjaan juga menjadi kuat.

"Pelaksana pekerjaan drainase ini sangat tidak profesional dan terkesan asal-asalan. Masa pemasangan material batu belah dalam Kondisi saluran penuh dengan air. Keterlaluan ini mah, apakah pengawas dari dinas nya tidak pernah turun ke lokasi dan cuma tidur doang?"  Ungkap Asep.

Bahkan menurut Asep, selain kualitas pekerjaan tersebut diduga asal jadi. Di papan informasi nya pun tidak tercantum kontrak kerjanya, bulan berapa mulai kerja dan sampai bulan berapa selesai nya. 

"Informasi di papan informasi nya juga tidak begitu jelas, ini mah cuman di cantum kan 60 hari kerja saja"  tegasnya.

Asep berharap, seharusnya pihak dinas harus segera turun ke lokasi pekerjaan untuk mengecek pembangunan tersebut. Semestinya, pihak pelaksana juga harus benar-benar dalam mengerjakan tanggung jawabnya. Karena yang dipakai untuk membangun drainase tersebut adalah uang rakyat bukan uang pribadi.

"pekerjaan asal jadi seperti itu mah, paling ga bakal tahan lama. Karna waktu mengerjakannya saja dalam kondisi banyak air, tidak di keringkan dulu. Bahkan pekerjaan drainase tersebut diduga ada pengurangan volume dari pondasi bawah" pungkasnya.

Ketika hal tersebut ditanyakan kepada pekerja, bahwa pondasi bawa itu 40 cm kadang 45 cm, terkadang 50 cm, pondasi atas 30 cm. Namun, ketika diukur ulang, ternyata tidak sesuai seperti apa yang diucapkan pekerja.

"Kalau saya mah cuman pekerja pak, kita mah sesuai arahan dari mandor saja"  ucap pekerja.

Saat hal tersebut dikonfirmasikan kepada Mandor Mudi, melalui telpon selulernya, tidak ada respon. Bahkan, ingga berita ini di publish, belum ada jawaban dari pihak mandor maupun direktur CV tersebut. (Abdul Rojak)