= Kepala Desa dan Warga Payungsari Kecewa, Dengan Molornya Proyek Pengerjaan Jembatan di Dusun Bayur I - Nuansa Metro

Kepala Desa dan Warga Payungsari Kecewa, Dengan Molornya Proyek Pengerjaan Jembatan di Dusun Bayur I


Foto : Pekerjaan jembatan di dusun Bayur 1 desa Payungsari, Pedes, Karawang yang sempat molor dari waktu pengerjaan.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Masyarakat Desa Payungsari merasa  kecewa dan mempertanyakan atas molornya proyek pengerjaan jembatan yang berlokasi di Dusun Bayur I Desa Payungsari Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Karawang.

Padahal, seharusnya pekerjaan pembangunan jembatan tersebut sudah rampung, namun kenyataannya hingga saat ini belum juga selesai dalam pelaksanaannya. Masyarakat menilai pekerjaan jembatan tersebut sangat terkesan molor.

Hasil pantauan media nuansametro.co.id di lapangan, dilihat dari kontrak kerja yang tertera di papan proyek, dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang pengerjaan penggantian jembatan di Dusun Bayur I RT 003/008, dengan Nomer SPK : 027.2/10.2.01.12.031/KPA-JMB/PUPR/2021 yang di kerjakan oleh CV. Gemilang dengan total anggaran senilai Rp.196.285.000,- dengan masa pelaksanaan dari tanggal, 17 Juni 2021 s/d 16 Agustus 2021 (60 hari kalender), namun sampai saat ini pengerjaan jembatan tersebut belum juga selesai atau rampung.

Kekecewaan juga datang dari Humas LSM Bamuswari, Rodi, mengenai proyek pengerjaan jembatan yang berlokasi di Dusun Bayur I Desa Payungsari Kecamatan Pedes, yang seharusnya di kerjakan 60 hari tapi ternyata sampai hari ini sudah hampir empat bulan pengerjaannya belum juga rampung.

 "Saya heran terhadap pelaksana pekerjaan jembatan itu. Kenapa pekerjaannya molor seperti itu. Entah apa yang menjadi kendala, faktanya proyek pembangunan jembatan tersebut belum selesai"  ungkapnya

Rodi berharap, Dinas terkait dalam hal ini PUPR jangan diam, segera untuk di tindak lanjuti dan menegur pelaksana pekerjaan jembatan tersebut.

"Kami beserta masyarakat sangat kecewa dengan pekerjaan jembatan yang sangat lambat, karena pengerjaannya sudah lewat dari batas waktu yang di tentukan. Dan jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat"  imbuhnya.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Payungsari, Amas Subhan.S.Hut saat di temui nuansametro.co.id mengatakan, dirinya sangat berharap, pengerjaan jembatan itu cepat selesai. Karena jembatan itu merupakan akses untuk masyarakat antar Desa, yang lebih utama lagi masyarakat dalam pengelolaan pertanian, apalagi sekarang ini sudah memasuki musim tanam tentunya di butuhkan akses aliran air yang lancar dan lebih mudah.

"Tapi dengan pekerjaan jembatan yang belum selesai, ditambah adanya tiang tiang bambu yang menancap ke saluran air belum di lepas, membuat banyaknya sampah yang menyangkut, sehingga aliran air jadi terhambat. Untuk itu saya berharap kepada pelaksana proyek jembatan agar segera secepatnya di selesaikan, sehingga pengelolaan pertanian dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan"  tegas Kades.

Menurut Amas Subhan, di rencanakan dalam waktu dekat akan ada pengecoran jalan, ketika jembatan itu belum selesai, otomatis kegiatan pengecoran jalan akan tertunda. Hal ini menjadi penghambat pekerjaan yang lain. 

"Sekali lagi saya berharap, kepada dinas PUPR agar menegur pihak pelaksana, agar segera di selesaikan, karena ini sudah lama"  Pungkasnya.(Zis).