= Kadisdikpora Karawang, H. Asep Junaedi : "Saya Akan Memanggil Kepsek SMPN 1 Tempuran, Untuk Dimintai Klarifikasi nya" - Nuansa Metro

Kadisdikpora Karawang, H. Asep Junaedi : "Saya Akan Memanggil Kepsek SMPN 1 Tempuran, Untuk Dimintai Klarifikasi nya"


Foto : Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang, H. Asep Junaedi.

www.nuansametro.co.id - Tempuran
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang, H. Asep Junaedi akan segera memanggil Kepala SMPN 1 Tempuran, untuk dimintai penjelasannya terkait adanya berita yang sempat viral di media online.

Asep Junaedi merasa berang dengan masih adanya dugaan pungutan di sekolah, apalagi dimasa pandemi covid-19 seperti ini. 

"Saya akan memanggil dulu kepala SMPN 1 Tempuran nya, untuk dimintai klarifikasi perihal adanya dugaan pungutan dana, seperti yang telah di beritakan oleh media"  ujar H. Asep saat dihubungi nuansametro.co.id melalui telpon selulernya, Selasa (21/9).

Lebih lanjut, H. Asep menjelaskan, dirinya juga akan mengutus Plt Kabid SMP untuk mengkroscek ke lapangan, apakah benar peristiwanya seperti yang diberitakan di media. 

"Kita akan Kroscek dulu kelapangan, apakah benar ada dugaan Pungli. Pungli itu kan harus ada dasar. Dasarnya seperti apa, baru nanti kita dapat menyimpulkannya, gitu ya kang" paparnya.

Diketahui, para orang tua siswa SMPN 1 Tempuran, diduga harus menanggung beban iuran, sesuai yang tertera dalam formulir pernyataan yang telah disediakan oleh pihak sekolah, diantaranya, A. Rp. 250.000, B. Rp. 300.000, C. Rp. 350.000 dan D. Rp.....(?).

Saat dikonfirmasi nuansametro.co.id, pun Kepala SMPN 1 Tempuran Karawang, Kurnaedi, M.Pd., membenarkan dana yang akan diminta dari para siswa SMPN 1 Tempuran itu digunakan untuk pembangunan di sekolah, diantaranya  untuk membangun WC dan tempat parkir kendaraan bagi para guru.

“Memang benar, kami meminta Sumbangan terhadap orang tua siswa. Itu kan diantaranya untuk pembangunan WC dan tempat parkir kendaraan bagi para guru di sekolah ini, kasihan para guru tidak memiliki tempat parkir"  ujar Kurnaedi, Senin (20/9/2021).

Kurnaedi pun tidak membantah pihaknya telah menyodorkan kertas formulir pernyataan untuk sumbangan kepada para orang tua murid. 

"Itu pun sudah berdasar kesepakatan orang tua siswa bersama komite,” terangnya.

Dirinya mengatakan, alasan pihaknya membangun WC tersebut karena selama ini masih kekurangan dan sudah pada rusak, sehingga perlu penambahan agar jumlahnya memadai dengan jumlah siswa yang ada.

“Intinya, ini sebagai upaya solusi mengatasi minimnya WC. Kalau mau menunggu dana APBD atau APBN, sampai kapan semua itu bisa dibangun. Apalagi sekolah ini lama tidak dipergunakan, seiring adanya pandemi Covid-19 ini” ujarnya.

Pihak sekolah juga memberikan kesempatan kepada orang tua siswa untuk mencicilnya, berapa kali pun tidak masalah. Jika ada orang tua siswa yang tidak mampu, maka pihaknya pun akan memperhatikannya.
(Oya/Jhon/Red)