= Warga Dusun Sukamulya Warungbambu Karawang Timur, Geram Terhadap Sikap drg. Veronica Yang Dianggap Arogan - Nuansa Metro

Warga Dusun Sukamulya Warungbambu Karawang Timur, Geram Terhadap Sikap drg. Veronica Yang Dianggap Arogan


Foto : Kepala Desa Warungbambu Kecamatan Karawang Timur, saat dikonfirmasi nuansametro.co.id, Kamis (12/8/2021) malam.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan di Klinik Bersalin Bidan Winda, di Dusun Sukamulya Rt 17/ 04 Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang tercederai atas tindakan Kepala Puskesmas Adiarsa, drg. Veronica Maulana, MKM, yang dianggap oleh warga dusun Sukamulya Desa Warungbambu diduga sudah sangat berlebihan dan terkesan arogan.

Pasalnya, drg. Veronica diduga telah memaki-maki salah seorang warga yang akan melakukan vaksinasi dengan pengeras suara bernama Hj. Aeni Rohaeni, sehingga membuat pasien menangis dan kembali pulang kerumahnya, dikarenakan merasa malu kejadiannya di hadapan orang banyak.

Menurut Hj. Aeni, berawal dari adanya telpon kepada dirinya dari Kadus Sukamulya, Ustadz Mufti, bahwa adanya kekosongan kuota vaksin sebanyak 15 orang. 

Mendengar informasi tersebut, akhirnya Hj. Aeni dengan membawa formulir yang sudah diisi menuju lokasi tempat vaksinasi di Klinik Bersalin Bidan Winda yang tak jauh dari tempat tinggalnya itu.

Namun setelah sesampainya di lokasi dan menyerahkan formulir yang sudah diisi ke petugas tenaga medis di Klinik Bersalin tersebut. Dirinya ditegur oleh dr. Vero karena ada kekurangan administrasi berupa KTP dan KK. Saat itu, Hj. Aeni langsung menjawab, bahwa dirinya sudah memberikan copy KTP dan KK ke Kadus Mufti. 

Foto : Klinik Bersalin Bidan Winda, di Dusun Sukamulya, Desa Warungbambu.

Kata Hj. Aeni, bukannya mendapat jawaban yang mengenakan, dirinya malah mendapat teguran dan dihardik oleh drg. Veronica

"Saya kan tahunya ada kuota kosong dan disuruh datang untuk divaksin oleh Pak Kadus Mufti. Yaa, saya langsung menuju lokasi vaksininasi. Lalu menyerahkan formulir yang sudah saya isi. Namun saya ditegur oleh petugas medis bahwa administrasi saya katanya ada kekurangan. Laah, kan saya sudah memberikan KTP dan KK ke pak Kadus"  ujar Hj. Aeni.

Lebih lanjut Hj. Aeni mengungkapkan, setelah dirinya menjelaskan kepada tenaga medis, namun tiba-tiba dr. Vero merebut mix dari Bhabinkamtibmas, lalu dengan suara keras memarahi dirinya dengan kata-kata tidak pantas melalui pengeras suara.

"Dengan suara lantang drg. Vero menghardik saya, bahkan dirinya sempat menantang, bahwa dirinya tidak takut dilaporkan kepada siapapun atas apa yang dilakukannya itu. Dia pun  melarang warga agar tidak ada yang mendokumentasikan insiden tersebut  dengan Poto atau video" Ungkap Hj. Aeni istri dari tokoh agama setempat dan juga seorang Dai Kamtibmas Polres Karawang, kepada nuansametro.co.id dirumahnya pada Kamis (12/8/2021) malam.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Warungbambu, Mustakim saat dikonfirmasi nuansametro.co.id perihal kebenaran informasi tersebut. Dirinya membenarkan telah terjadi insiden tersebut, karena saat peristiwa terjadi dirinya ada dilokasi itu.

Foto : Kerumunan warga yang akan melaksanakan vaksinasi di klinik bersalin bidan Winda tanpa jaga jarak, Jum'at (13/8/2021) pagi.

"Memang benar telah terjadi peristiwa tersebut, kejadiannya saat pelaksanaan vaksininasi massal yang bertempat di Klinik Bersalin Bidan Winda. Saya juga sangat menyayangkan peristiwa itu yang nyaris terjadi keributan. Apalagi kejadiannya sedang banyak orang yang akan melakukan vaksin"  ucap Mustakim.

Saat masalah ini dikonfirmasikan kepada drg. Veronica Maulana melalui telpon selulernya, membenarkan adaya insiden tersebut. Dirinya mengakui juga telah membentak warga yang bernama Hj. Aeni melalui pengeras suara. Pasalnya, menurut dia, Hj. Aeni datang belakangan namun dirinya ingin lekas dilayani.

"Yaa gimana saya gak bentak-bentak, orangnya kukulutas (ngomong) Bae. Kita semua sudah cape dia datang belakangan, sedangkan vaksin tinggal 13 lagi untuk yang ada orang. Tiba-tiba dia datang langsung nyelip-nyelip, kan saya harus hitung dulu" kata drg. Veronica, kepada nuansametro.co.id, Jum'at (13/8/2021).

Menurutnya, dia sudah sempat memberi penjelasan kepada Hj. Aeni agar menunggu, namun Hj. Aeni malah bicara "Biasa Weh Atuh". Mendapat omongan seperti itu, akhirnya drg. Veronica teepancing juga emosinya, dan mengambil pengeras suara, lalu membentak Hj. Aeni melalui pengeras suara itu.

"Saya mah bukan satu dua orang menghadapi yang seperti itu. Yang penting pelaksanaan vaksininasi tetap berjalan pak. Saya juga mengerti, kenapa dia datang terlambat, mungkin karena paginya masih membludak orang yang akan melakukan vaksinasi" jelasnya.

Veronica juga menyadari, animo masyarakat terhadap vaksinasi memang sekarang-sekarang ini sangat tinggi. Vaksininasi itu ibarat orang sudah pada lapar, ketika ada kesempatan orang jadi berlomba-lomba ingin saling duluan.

"Kalau saya mah orangnya berbeda pak. Mungkin kalau kepala puskesmas yang lain mah, paling cuma monitor-monitor saja. Kalau saya mah terjun langsung membantu para tenaga medis dengan cara membantu apa saja, register acak-acakan saya benerin, di screening butuh orang saya terjun, mengukur suhu, kepala puskesmas ngukur suhu, biarin saya mah pak, yang penting pelaksanaan vaksininasi berjalan sukses" tegasnya.

Lebih lanjut Veronica pun menjelaskan, bahwa hal itu hanyalah kesalahan pahaman saja, dirinya pun sudah bicara kepada suaminya, tidak usah lapor-lapor, agar dibicarakan baik-baik. 

"Ini sebetulnya hanya miscommunication saja, ibu Aeni datang tidak tahu masalah, kita juga dalam kelelahan, yaa gimana ya, akhirnya rasa kemanusiaan saya jadi begitu. Saya juga minta tolonglah, kalau saya ada salah dalam peristiwa kemarin, saya minta maaf. Tong pundung-pundung kalau mau di vaksin, datanglah. Kalau mau vaksin ke puskesmas juga, pasti dilayani dengan baik"  pungkasnya. (Ali/Red)