= Tragedi Medsos, Keluarga Penggugah Video di Puskesmas Klari, Akhirnya Berikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf - Nuansa Metro

Tragedi Medsos, Keluarga Penggugah Video di Puskesmas Klari, Akhirnya Berikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf


Foto : Kesepakatan bersama Muspika dan Keluarga pengguggah video Hoax peristiwa di puskesmas Klari.

www.nuansametro.co.id - Klari
Pada kemajuan teknologi informasi komunikasi saat ini tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dapat memberikan dampak yang buruk, bilamana salah mempergunakannya. 

Penyampaian akan informasi begitu cepat, dimana setiap orang telah dengan mudah memproduksi informasi, dan informasi yang begitu cepat tersebut melalui beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, ataupun pesan telpon genggam seperti, WhatsApp dan Twitter yang tidak dapat difilter dengan baik.

Informasi yang dikeluarkan baik orang perorang maupun badan usaha melalui media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan dibaca oleh banyak orang, dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran, bahkan tindakan seseorang atau kelompok. 

Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah informasi bohong (hoax) dengan judul yang sangat provokatif menggiring pembaca dan penerima informasi kepada opini yang negatif.

Seperti yang terjadi di Puskesmas Klari,  tepatnya pada hari Jum'at, (30/7/2021) sekitar pukul 08.30 WIB di Puskesmas Klari yang berada di Jalan Raya Kosambi Kecamatan Klari kedatangan pasien yang sesak napas dengan menggunakan kendaraan mobil Pick up No Pol T 8250 DT dengan posisi pasien tidur terlentang di bak mobil atau pick up, tujuan kedatangan ke Puskesmas Klari meminta rujukan ke RS Paru Jatisari, pada saat menunggu rujukan, pihak keluarga meminta dipasangkan oksigen ke petugas puskesmas kepada pasien yang bernama Atem (51) yang beralamat di Dusun Rawawungu RT. 006/002 Desa Kiarapayung Kecamatan Klari Kabupaten Karawang.

Karena pasien mengalami sesak napas, namun sesaat kemudian pasien meninggal dunia, pada saat itu petugas yang berada di Puskesmas ada empat petugas Puskesmas diantaranya adalah Dr. Eni, Perawat Neni Hartini, Kasubag TU Salon dan Petugas IGD Azista. 

Tanpa disadari, adik pasien bernama Endah Sopian telah melakukan perekaman video dan kemudian di unggah ke sosial media, setelah menyadari terkait videonya tersebut, kemudian dihapus kembali pada hari Sabtu (31/8/2021) pukul 17.00 WIB.

Namun sangat disayangkan sekali video yang dihapus ada yang mengunggah kembali oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan hal tersebut pihak dari keluarga pasien (korban) pun memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada pihak terkait, diantaranya kepada Kepala Puskesmas Klari Dr Sondang Tampubolon, Camat Kecamatan Klari Drs. Andi Muriadi, Kapolsek Klari Kompol Ricky Adipratama SH SIK MM, dan Koramil 0412/Klari Kapt Inf Sukarya. Permintaan maaf dari keluarga pun keluar, yang diwakili oleh Kepala Desa Kiarapayung H. Murdin Jaenudin SE.

Serta pernyataan kesepakatan bersama antara semua pihak, bahwa apa yang telah terjadi adalah suatu kesalahpahaman dari pihak keluarga pasien. Dan semua pihak yang sempat menghangat bisa cooling down (dingin kembali), agar diwilayah kecamatan Klari kembali aman, lancar serta kondusif.

Kanit Intelkam Iptu Alben Samosir, memberikan himbauan kepada pihak keluarga pasien usai melakukan klarifikasi. Terlebih dahulu Iptu Alben Samosir, mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya pasien yang meninggal di Puskesmas Klari, dan menjelaskan juga secara rinci apa yang sudah diupayakan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Klari yang sudah melayani sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).

Iptu Alben Samosir pun, kembali memberikan nasihat agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan untuk berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial media. 

"Karena apabila tidak digunakan secara bijak, hal itu akan berakibat fatal pada penggunanya." pungkasnya. (Oya/Jhon)