www.nuansametro.co.id - Purwakarta
Berawal adanya pemberitaan dari media rajawalisriwijaya, perihal temuan dugaan adanya pemotongan bansos (BPT) yang di duga di sunat oleh perangkat Desa, berupa sembako, bahkan kini jadi perbincangan hangat di media sosial.
Setelah Seorang Sekdes di temani Babinsa menemui seorang kakek berusia 70 tahun, yang di Upload Vidio Vlog di Media sosial Fb Group INPASMUJUL, PLT Dadan S dan perangkat Desa Pasir Mukul membantah, bahwa pemberitaan itu tidak benar dan menyangkal, bahwa berita tersebut adalah Hoax.
Bahkan, di video tersebut Dadan malah sebaliknya, menuduh bahwa wartawan yang bernama Davit Sanjaya menelpon dan meminta uang sebesar 25 jt jika tidak mau di publikasikan di Media Rajawali News, itu tindakan Pemerasan.
Setelah beberapa awak media yang tergabung di ikatan wartawan online Indonesia (IWOI) meminta keterangan Davit Sanjaya, pada Selasa (10/08), Davit tidak terima dirinya dituduh memeras.
"Jangankan 25 Jt, 1000 Perak pun saya tidak Terima. Hari ini saya telah melaporkan atas pencemaran nama baik saya, juga nama baik Media Rajawali news Group ke Polres Purwakarta dengan Nomor Laporan : STPL/674/VIII/2021/SPKT " pungkasnya. (ZM/NP))