= Gari Gagarin, SH. MH : "Surat Jawaban Somasi Tidak Sesuai Fakta Sebenarnya. Ini Fatal Kekeliruannya!” - Nuansa Metro

Gari Gagarin, SH. MH : "Surat Jawaban Somasi Tidak Sesuai Fakta Sebenarnya. Ini Fatal Kekeliruannya!”


Foto : Penasehat Hukum Korban dugaan malpraktek RSIA Bunda Fathia Purwakarta, Gari Gagarin Akbar, SH. MH.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Sangat disayangkan, jawaban somasi yang dilayangkan oleh RSIA Bunda Fathia kepada Kuasa Hukum orang tua korban yang diduga korban dari Malpraktek Rumah Sakit tersebut tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum korban, Gari Gagarin Akbar, SH. MH, Jum'at (30/7/2021).

“Hari ini kami baru saja mengirimkan surat kedua kami kepada pihak RSIA Bunda Fathia terkait jawaban tanggapan somasi beberapa waktu yang lalu,” ucap Gary.

Gari pun membeberkan sejumlah hal yang ia sampaikan dalam surat tanggapan jawaban somasi dari pihak RSIA Bunda Fathia.

“Hal pertama, kami ingin meminta penjelasan secara resmi dari pihak manajemen rumah sakit yang paham mengenai permasalahan medis secara langsung,” urainya.

Kedua, di dalam surat tanggapan somasi pertama dari RSIA Bunda Fathia menyebutkan bahwa bayi kliennya lahir dengan sehat, menangis kencang, dan berjenis laki-laki.

“Namun, faktanya bayi klien kami adalah bayi perempuan. Artinya bayi yang dimaksud tersebut bukanlah bayi klien kami. Ini fatal kekeliruannya,” tegas Gari

Pihaknya pun mempertanyakan keputusan RSIA Bunda Fathia yang membolehkan bayi kliennya yang terlahir prematur untuk pulang hanya dalam waktu dua hari setelah dilahirkan.

“Kami menunggu iktikad baik dari pihak RSIA Bunda Fathia untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tetapi yang perlu kami tegaskan bahwa kami sangat siap jika kasus ini dibawa kejalur hukum,” tegasnya.

Terpisah, Humas RSIA Bunda Fathia, Jajat, saat dihubungi wartawan menjelaskan, tanggapan somasi dari RSIA Bunda Fathia tentunya berdasarkan bukti data rekam medis, sehingga tidak ada kekeliruan dan apabila pasien membawa ke ranah hukum itu haknya pasien sehingga kami harus siap.

Ia pun memastikan jenis kelamin bayi pasien atas nama HR adalah lelaki.

“Ya (lelaki),” singkatnya. (red).