= PCNU Karawang Gelar Halal Bihalal Bertepatan Dengan Memperingati Hari Lahirnya Pancasila - Nuansa Metro

PCNU Karawang Gelar Halal Bihalal Bertepatan Dengan Memperingati Hari Lahirnya Pancasila


Foto : Para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Karawang.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Pengurus cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang menggelar halal bihalal dan dialog kebangsaan yang bertempat dikompleks Yapinu Karawang, Selasa (1/6/2021)

Halal bihalal PCNU ini dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota PCNU Karawang, MWCNU, ketua Partai PKB Karawang, ketua Partai PKS Karawang, Kapolsek Karawang, Danramil Karawang, Kasat Binmas Polres Karawang.

Dalam sambutannya ketua PCNU Karawang, KH.Ahmad Ruhyat Hasbi atau yang akrab disapa Kang Uyan, menjelaskan bahwa halal bihalal ini yaitu tradisi budaya nusantara yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, saling maaf memaafkan dan memperkuat persatuan dan kesatuan diantara kita.

Kang Uyan pun menceritakan bahwa sejarah kelahiran Pancasila tidak lepas dari peran sentral tokoh sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.

Sebelum menerima rumusan Pancasila, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari melakukan tirakat atau menjalani laku spiritual dengan memohon kepada Allah Ta'ala untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Tirakat tersebut di antaranya dengan menjalankan puasa tiga hari, mengkhatamkan Al Qur'an, sholat istikharah dan membaca surat Al Kahfi hingga puluhan kali.

Kang Uyan mengatakan, Pancasila  yang saat ini menjadi dasar negara Indonesia sudah disetujui oleh Kiai-Kiai NU dan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, peranan NU dalam kemerdekaan Indonesia tidak hanya sebatas itu. dasar negara atau saat ini dikenal dengan Pancasila merupakan hasil persetujuan Kiai Kiai NU.

“Pancasila saat ini disetujui oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan kiai-kiai NU melalui istikharahnya. Pembuatan dasar negara itu juga tidak terlepas dari arahan dan saran dari Hadratussyaikh dan kiai kiai NU,” ungkapnya.

Dengan demikian, setelah ditetapkan negara Pancasila ini, hukum menjaga Tanah Air Indonesia adalah wajib bagi kaum Nahdhiyin.

"Hadratussyaikh KH. Hasyim asy'ari membuat jargon hubbul wathon minal iman, bela negara bagian dari iman untuk membuat negara yang aman dan makmur, apabila ada yang ingin merubah Pancasila maka NU lah yang paling terdepan menentangnya,"  tegas Kang Uyan. (Fan)