= Miriiiss!! Setiap Hari Bergelut Dengan Sampah, Kesejahteraan Sopir Dan Pengangkut Sampah di Karawang Terabaikan - Nuansa Metro

Miriiiss!! Setiap Hari Bergelut Dengan Sampah, Kesejahteraan Sopir Dan Pengangkut Sampah di Karawang Terabaikan


Foto : Para sopir truk sampah dan para pekerja pengangkut sampah saat mengadukan nasib nya ke LBH Cakra, Karawang.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Puluhan sopir armada pengangkut sampah dari dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, mendatangi Kantor LBH Cakra yang berlokasi di Jalan Pepaya guro II Kelurahan Nagasari Karawang, Senin (31/5/2021).

Menurut direktur LBH Cakra, Hilman Tamimi SH, kedatangan para sopir pengangkut sampah tersebut untuk menyampaikan keluhan terkait kesejahteraan kerja yang diterima selama bekerja.

Hilman menjelaskan para sopir truk sampah mengeluhkan upah yang sangat jauh dibawah UMR Karawang, pembayaran upah yang sering telat setiap bulannya, tidak ada perhatian soal jaminan kesehatan pekerja, peralatan kerja yang tidak memadai, armada angkutan sampah yang sudah tidak layak.

"Kami dari LBH Cakra menerima dan menampung aduan para sopir truk sampah dan akan memperjuangkan nasib kesejahteraan sopir truk sampah, kami akan mengirimkan surat ke DLHK Karawang untuk beraudensi dengan para sopir, kami akan menjembatani para sopir untuk menyampaikan tuntutan mereka ke dinas DLHK, kami akan terus mengawal perjuangan sopir truk sampah agar mereka mendapatkan upah yang layak sehingga kesejahteraan hidupnya meningkat dan tidak terabaikan" ujarnya.

Ditempat yang sama, dewan pembina LBH Cakra, Dadi Mulyadi SH mengatakan, LBH Cakra ini merupakan rumah bersama para pencari keadilan, pihaknya merespon sangat baik keluhan dan aduan para sopir truk sampah dan buruh pengangkut sampah.

Dadi sangat prihatin terkait upah yang diterima para sopir dan buruh pengangkut sampah, menurut penuturan sopir dan buruh pengangkut sampah, gaji untuk sopir berkisar Rp.1.900.000/bulan dan gaji untuk buruh pengangkut sampah berkisar Rp.1.800.000/bulan

"Ini sangat jauh sekali dari kebutuhan hidup layak (KHL) Kabupaten Karawang" tegasnya.

Menurut Dadi, jika Pemda Karawang serius menanggulangi sampah di Karawang, maka harus serius pula memperhatikan atas kesejahteraan sumberdaya manusia yang menjadi entitas dalam penanggulangan sampah, seperti sopir dan buruh pengangkut sampah.

"Sampah ini sudah menjadi persoalan yang sangat krusial di Karawang, maka untuk kepentingan bersama, kami akan terus mengawal dan memperjuangkan nasib para sopir dan buruh pengangkut sampah, hingga mereka mendapatkan hidup layak, untuk pemerintah daerah khususnya dinas DLHK, harus dapat menjawab persoalan ini secara tuntas. Kesejahteraan mereka jangan sampai diabaikan dong" pungkasnya. (Fan/red)