= Kadiv SDM Laskar NKRI, Mahar Kurnia : "Kami Curiga Pengangkatan Plt Direktur RSUD Karawang 'Titipan' Penguasa" - Nuansa Metro

Kadiv SDM Laskar NKRI, Mahar Kurnia : "Kami Curiga Pengangkatan Plt Direktur RSUD Karawang 'Titipan' Penguasa"



Foto : Kepala Divisi SDM LSM NKRI, H. Mahar Kurnia.

www.nuansametro.co.id - Karawang
Pengangkatan Direktur RSUD kabupaten Karawang, dengan  nomor surat keputusan dari Bupati Karawang nomor 821.24/Kep.3015/BKPSDM/2021 tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dilingkungan Kabupaten Karawang. 

Hal itu semakin menjadi bola liar, tak terkecuali, kritikan pedas pun dilontarkan oleh LSM LASKAR NKRI melalui Kepala Divisi SDM, H.Mahar Kurnia. 

Mahar mengatakan, pengangkatan plt direktur RSUD itu terkesan aneh, pasalnya apakah tidak ada dokter yang berprestasi di kabupaten Karawang ini selain dr. Fitra untuk menjadi direktur RSUD .

"RSUD itu identik dengan pelayanan Publik yang terus diterpa isu negatif. Mulai dugaan soal jual beli kamar, pelayanan terhadap pasien dan lainnya. Jangan-jangan ini hanya karena kedekatan dengan penguasa, hingga diberikan pada orang yang bukan kompetensinya" ungkap Mahar.

Menurut Mahar, secara aturan, memang dr.Fitra itu dokter, sebagai syarat menjadi Direktur rumah sakit, tapi dia orang baru, apakah tidak akan memunculkan reaksi negatif di tubuh RSUD itu sendiri" ucapnya kepada nuansametro.co.id, selesai memberikan pemantapan divisi SDM dikantornya, Jumat (4/6/2021).

Mahar juga menilai, dr. Fitra selama menjadi Jubir Satgas Covid, dirinya  tidak melihat prestasi dokter Fitra. 

"ini menjadi tanda tanya besar, apakah benar syarat menjabat itu harus dekat dengan penguasa dan bukan berdasarkan kompetensi dan uji publik.
Publik pun harus tahu, visi dan misi serta program apa yang akan dokter Fitra bawa untuk RSUD ke depan. Kami dari DPP LSM LASKAR NKRI akan memantau kinerja dokter Fitra secara khusus, dari setiap kebijakan yang akan di jalankan selama menjadi Plt Direktur RSUD Karawang, baik secara internal kelembagaan maupun pelayanan publik"  tegas Mahar.

Lebih jauh Mahar mengutarakan, pihaknya sangat yakin, indikator pengangkatan tersebut, diduga berdasarkan kedekatan dengan penguasa semata. Apalagi dr. Fitra hanya berlatar belakang dokter kecantikan dan masih junior, dibanding dokter-dokter lain yang memiliki kompetensi untuk memimpin RSUD

"Beliau itu masih junior, masih banyak yang lebih senior dari dia. Sebagai sosial Kontrol, kami akan terus memantau kebijakan -kebijakan yang akan di lakukan, khususnya pasien-pasien yang berlatar belakang tidak mampu baik dari segi fasilitas dan pelayanan. Jangan sampai, orang yang belum mumpuni dan diragukan kompetensinya malah membawa RSUD kearah yang mundur dan tidak baik. Kami curiga, dr. Fitra ini karena 'Titipan' dari penguasa" pungkasnya. (Fan)