= Jenazah Pemuda Yang Diduga Bunuh Diri Tahun Lalu Di Autopsi Biddokkes - Nuansa Metro

Jenazah Pemuda Yang Diduga Bunuh Diri Tahun Lalu Di Autopsi Biddokkes


Foto : Polisi mengautopsi jenazah siswa yang tewas, setelah melompat dari menara BTS itu.

www.nuansametro.co.id - Sumbawa Besar
Masih ingat kasus bunuh diri siswa SMA di Alas tahun lalu? Setelah hampir setengah tahun, polisi mengautopsi jenazah siswa yang tewas, setelah melompat dari menara BTS itu. Autopsi ini dilakukan, karena keluarga merasa ada kejanggalan. 

Autopsi dilakukan Kamis (20/5) lalu, dilaksanakan di TPU Desa Baru, Kecamatan Alas. Kegiatan ini dihadiri oleh Ps. Kapolsek Alas, AKP. Djoko RS Gatot, Danramil Alas, Kapten Inf. Armansyah, Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu. Akmal Novian Reza, S.IK beserta anggota, Tim Dokpol dan Forensik Mataram, Kepala Desa Baru, beserta keluarga. 

Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra, S.IK. M.H., melalui Kasubbag Humas  AKP. Sumardi, S.Sos membenarkan adanya kegiatan tersebut. Dipaparkan, rombongan Tim Biddokes Polda NTB tiba di lokasi sekitar pukul 14.44 Wita. Setelah itu, dilakukan penggalian kuburan almarhum korban yang bernama Alfin Wahyu. 

Penggalian kuburan almarhum Alfin selesai sekitar pukul 16.10 Wita. Setelah itu, dilanjutkan dengan Pemeriksaan oleh Tim Biddokes Polda NTB di dampingi oleh Urdokkes Polres Sumbawa.

Sumardi mengungkapkan, autopsi ini dilakukan berdasarkan permintaan pihak keluarga. Karena kemungkinan keluarga merasa ada kejanggalan terkait kematian korban. Untuk hasil otopsinya sendiri, sementara ini masih belum bisa disampaikan. 

"Nanti Tim Biddokes Polda NTB yang akan berkoordinasi dengan kami. Untuk menyampaikan hasil Autopsi," ujar Sumardi. 

Seperti diberitakan, Warga kecamatan Alas, digemparkan dengan aksi bunuh diri seorang pemuda yang masih duduk di bangku SMA bernama Alfin Wahyu (17). Peristiwa ini terjadi 30 November 2020 lalu. Dimana Alfin diduga melompat dari salah satu Tower BTS yang berlokasi di Jalan Pahlawan Desa Dalam Kecamatan Alas. 

Sebelum melakukan bunuh diri Alfin sempat mengirim SMS kepada ayahnya. Berisikan permohonan maaf kepada orang tuanya. Almarhum mengaku telah ditipu dan telah mentransfer uang sebesar Rp 10 juta.

Sebelum ayah Alfin menerima SMS, Alfin ke luar rumah dengan membawa ATM milik ayahnya. Alfin beralasan akan mengisi paket internet. Belakangan diketahui bahwa Ibu korban merupakan TKW, yang biasanya mentransfer gajinya ke rekening ATM yang dibawa korban tersebut. (Rls/NP)