= Kabid Medkom DPP J.P.K.P, Feri : "J.P.K.P Akan Terus Kawal Dugaan Kasus Duplikasi Anggaran Di Lingkungan Setda Tulang Bawang" - Nuansa Metro

Kabid Medkom DPP J.P.K.P, Feri : "J.P.K.P Akan Terus Kawal Dugaan Kasus Duplikasi Anggaran Di Lingkungan Setda Tulang Bawang"



Kepala Bidang Medkom DPP J.P.K.P, Feri.

www.nuansametro.com- Bandar Lampung
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (J.P.K.P), menemukan puluhan mata anggaran yang di duga ganda. Seperti yang terjadi pada paket penyedia dan kegiatan swakelola, di Sekretariat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung.

Menurut Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPP J.P.K.P, Feri, bila dugaan penganggaran ganda ini tidak segera dibenahi, potensi kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tulang Bawang di tahun 2021 ini akan sangat tinggi.

Maraknya dugaan Duplikasi tersebut terjadi karena buruknya perencanaan. Begitu pun dengan pembahasan berikutnya. 

Feri mengatakan, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. Ia menduga, hal ini disebabkan karena, Unit pengguna anggaran kurang teliti, dan mungkin ada dugaan kesengajaan menduplikasi anggaran. Dan tentunya, jika lolos duplikasi anggaran ini bisa memboroskan keuangan daerah.

“Untuk itu, Kami minta dalam pembahasan berikutnya bisa lebih ketat. Jika tidak diperketat, anggaran dobel bisa lolos,” kata Feri di Bandar Lampung, Minggu (
18/4/2021)

Menurut Feri, seharusnya lembaga yang berwenang, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulang Bawang juga memeriksa kelayakan program kegiatan.

Kemudian, Feri juga menegaskan, pihak DPP J.P.K.P akan terus menelusuri oknum yang memasukkan anggaran tidak produktif dalam mata anggaran di kantor Bupati Tuba.

"Siapa pengusulnya, dan untuk apa anggarannya akan kami telusuri. Selain itu, dalam hal ini kalau ada anggaran tak produktif, duplikatif, atau pengeluaran yang tidak jelas, seharusnya Sekda setempat yang mengontrol perencanaan anggaran, karena penggunanya adalah satuan kerjanya. Jangan saat setiap ada yang nanya, malah lempar sana lempar sini,” katanya kepada awak media, Minggu (18/4/2021) di Bandar Lampung.

Lebih lanjut Feri mengungkapkan, berdasarkan informasi dan data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, diduga sebanyak 368 paket penyedia maupun kegiatan swakelola di Sekretariat Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang diduga menguras APBD 2021 mencapai Rp 46.829.000.000, anggaran yang sangat kentara diduga diduplikasi dan di mark up.

"Kami selaku lembaga pengawasan, akan terus mengawal terkait masalah tersebut. Apalagi masalah yang 368 paket pekerjaan di lingkungan Setda Kabupaten Tulang Bawang yang hingga menguras APBD 2021 mencapai 46.829.000.000. Cukup fantastis bukan?" Pungkasnya. (rls/NP)