= Dua Keluarga Di Desa Landah Bentrok, Diduga Gara-Gara Masalah Sengketa Lahan - Nuansa Metro

Dua Keluarga Di Desa Landah Bentrok, Diduga Gara-Gara Masalah Sengketa Lahan



Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, S.IK.

www.nuansametro.com- Lombok Tengah
Lantaran masalah sengketa lahan, dua kelompok keluarga di Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah terlibat bentrok pada Selasa malam (13/4).

Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, S.IK mengatakan peristiwa bentrok atau perkelahian antara dua kelompok keluarga dilatar belakangi permasalahan lama yaitu sengketa lahan.

"Kejadian tadi malam itu bukan penyerangan atau perang kampung, ini murni masalah sengketa lahan karena kedua belah pihak masih ada hubungan keluarga," kata Kapolres di Praya, rabu (14/4).

Ia menjelaskan, salah satu pelaku inisial AW Als. KH yang berada dari pihak selatan sebelum kejadian melakukan kebut-kebutan menggunakan sepeda motor sambil teriak-teriak, sehingga memancing pihak utara untuk keluar.

Setelah pihak utara keluar ke jalan, pihak keluarga AW atau KH yang dari selatan merespon balik dan keluar sambil membawa senjata tajam dan melakukan pelemparan ke arah rumah pihak keluarga.

"Akibat kejadian itu, sekitar 10 orang dari pihak selatan maupun utara yang menjadi korban dan mengalami luka-luka ringan," ujarnya.

Mengetahui peristiwa itu, personel dari Polres dan Polsek melakukan pengamanan di sekitar lokasi serta melakukan upaya penggalangan bersama tokoh masyarakat terhadap kedua belah pihak.

"Kita lakukan pendekatan bersama tokoh-tokoh terhadap kedua belah pihak, untuk mengantisipasi konflik yang berkelanjutan," jelasnya.

Lanjut Kapolres, terkait perkara sengketa lahan yaitu laporan pengerusakan atau penggeregahan yang dilaporkan oleh salah satu pihak, Polres Lombok Tengah sendiri sudah melakukan proses terhadap laporan tersebut bahkan saat ini dalam proses penetapan tersangka.

"Karena masih ada hubungan keluarga, kita pernah beberapa kali melakukan upaya perdamaian antara keduanya, namun sampai saat ini belum ada titik temu," lanjut Esty. (rls/NP)