www.nuansametro.com- Klari
Anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) TPS 10, BPD, dan saksi masing-masing calon kepala desa yang didampingi oleh Babinkamtibmas Desa Cimahi, mendatangi rumah-rumah warga yang terdapat pemilih sedang sakit.
Petugas mendatangi pemilih yang sakit sejak pukul 12.00 WIB sampai akhir jadwal pemungutan suara. Petugas yang didampingi, mendatangi rumah ke rumah warga yang sakit untuk memastikan semua pemilih bisa memberikan hak suaranya.
Bapak Akrim Salip (70) misalnya, saat didatangi petugas KPPS sedang terbaring didalam kamarnya. Beliau didampingi putranya untuk memberikan hak suara saat petugas KPPS mendatanginya.
Dan ibu Saeti (80) juga saat disambangi ditemukan kondisi yang sama dengan bapak Akrim. Diki Satria Nugraha selaku kelompok panitia pemungutan suara, menjelaskan kebijakan ini hanya diberlakukan bagi pemilih yang sakit dan tak bisa keluar rumah panitia pelaksana pemilihan kepala desa, membolehkan pemilih untuk mencoblos surat suara pemilu di rumah.
Untuk dapat menempuh prosedur ini, pihak pemilih harus menghubungi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Selanjutnya, pada hari pemungutan suara, petugas akan mendatangi kediaman pemilih.
"Kalau ada yang seperti itu (sakit), benar-benar enggak bisa TPS, dimungkinkan keluarganya menghubungi petugas kami. Nanti didatangi oleh perwakilan KPPS beserta saksi untuk pemilih tersebut bisa menggunakan hak pilih di rumah," kata Diki Satria Nugraha. (Oya/Jhon)