www.nuansametro.com- Karawang
Belum lama ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang merilis sebuah dokumen yang berjudul 'Kabupaten Karawang Dalam Angka 2021’.
Dalam dokumen tersebut, BPS memotret sejumlah hal seputar Kabupaten Karawang, di antaranya seputar sosial, ekonomi, politik, insfrastruktur jalan dan sebagainya. Simak penjelasnnya.
a. APBD Karawang 2020
APBD Pemkab Karawang tahun 2020 tercatat alami defisit sebesar Rp53,06 miliar. Realisasi pendapatan daerah tercatat sebesar Rp4,278 triliun, sementara realisasi pengeluaran daerah tercatat sebesar Rp4,331 triliun. Sumber utama pendapatan daerah Karawang berasal dari dana perimbangan yang mencapai 45,21 persen.
b. Garis Kemiskinan
Persentase penduduk miskin tahun 2020 alami kenaikan dibanding tahun 2019. Tahun 2020, persentase pendudukan miskin Karawang sebesar 8,26 persen, sementara pada tahun 2019 sebesar 7,39 persen.
c. Kondisi Jalan
BPS merilis kondisi jalan di Kabupaten Karawang pada tahun 2019 (tahun 2020 beum ada rilis). Kondisi baik ada 693,446 kilometer, kondisi sedang ada 801,753 kilometer, kondisi buruk ada 316,924 kilometer dan kondisi sangat buruk ada 125,407 kilometer.
d. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang terus menurun sejak dua tahun terakhir. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07 persen, lalu turun pada tahun 2019 sebesar 4,06 persen, kemudian menukik tajam di tahun 2020 sebesar minus 3,59 persen.
e. Jumlah Penduduk Miskin
Angka jumlah penduduk miskin Kabupaten Karawang cukup membengkak, tercatat ada 195,41 ribu jiwa. Angka sebesar itu menempati peringkat ke-7 jumlah penduduk miskin se-Jawa Barat. Di peringkat pertama diduduki Kabupaten Bogor sebesar 465,67 ribu jiwa, peringkat kedua dipegang Kabupaten Bandung sebesar 263,60 ribu jiwa dan peringkat ketiga disandang Kabupaten Garut sebesar 262,78 ribu jiwa.
f. Nilai Investasi
Perkembangan investasi di Kabupaten Karawang di tahun 2020 menurun dibanding tahun 2019. Tahun 2020 tercatat nilai investasi sebesar Rp16,74 triliun, sementara pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp24,30 triliun. (red).