www.nuansametro.com-Karawang
Terpaparnya puluhan tenaga kesehatan RSU Proklamasi oleh COVID-19 menjadikan RSU Proklamasi jadi cluster baru penyebran Corona. DPC Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Karawang menilai hal itu sebagai bentuk lambannya Satgas COVID-19 dalam merespon laporan dari masyarakat, dalam hal ini laporan dari DPC MOI Karawang.
Hal tersebut mendapat tanggapan serius dari praktisi hukum yang juga dewan penasehat DPC MOi Kabupaten Karawang, Gary Gagarin, S.H, M.H. dirinya mengatakan, permasalahan terkait RSU Proklamasi, dan apa yg terjadi pada tenaga medis serta manajemen yang terpapar covid-19 di RSU Proklamasi, adalah sebuah kelalaian.
"Hal ini mengingat satu bulan yang lalu sudah ada pihak yang mengingatkan, bahwa lemahnya penegakan protokol kesehatan disana. Padahal Rumah Sakit yang seyogyanya menjadi tempat yang paling utama menegakkan prokes, Ini justru sebaliknya" ujar Gary kepada nuansametro.com, Selasa (2/2/2021)
Dikemukakannya, Hal ini justru sangat membahayakan masyarakat yg datang untuk berobat ke sana.
"Saya kira Satgas Covid harus bergerak cepat mengatasi persoalan ini, jangan sampai ada rumah sakit lain di Kabupaten Karawang yg lalai menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar yg telah ditetapkan oleh pemerintah dan peraturan perundang-undangan yg berlaku,mulai dr UU Kekarantinaan Kesehatan, UU Wabah penyakit Menular, serta peraturan bupati" tegasnya.
Menurut Gary, Jika nanti terbukti RSU Proklamasi lalai menerapkan protokol kesehatan, maka secara hukum juga harus diberikan sanksi sebagai bentuk ketegasan pemerintah daerah.
"Sanksinya bisa pembatasan kegiatan sampai dengan pencabutan izin.
